Banyumas, IMC - Pembinaan Komunikasi
Sosial (komsos) yang dilaksanakan Korem
071/Wk pada dasarnya untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa diwilayah serta memperkokoh sinergitas
kemanunggalan TNI dengan Rakyat.
Demikian papar Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi dalam amanatnya
yang disampaikan Kasiterrem 071/Wk Letkol Inf Agus Musriyanto pada Komunikasi
Sosial dengan Komponen Masyarakat, Rabu (17/5) di Gedung Pertemuan A.Yani
Makorem 071/Wk Jl.Gatot Subroto No.1 Sokaraja Banyumas.
Pembinaan
Komunikasi Sosial Korem 071/Wk mengambil tema "Melalui kegiatan
penyelenggaraan komunikasi sosial dengan komponen masyarakat, kita tingkatkan
kemanunggalan TNI-Rakyat dan wawasan kebangsaan dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan," diikuti para Sesepuh, Pinisepuh, Alim Ulama, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, ormas dan LSM serta para mahasiswa dan
pelajar jajaran Korem 071/Wk.
Lebih lanjut
Danrem 071/Wk menyampaikan bangsa Indonesia memang ditakdirkan Tuhan sebagai
bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa dengan corak yang
beraneka ragam. Sehingga masyarakat Indonesia, sering mendapat ujian berupa
tantangan akibat dari adanya perbedaan-perbedaan potensial diantara suku,
agama, adat dan golongan serta sikap politik dari masing-masing individu.
Oleh karenanya,
kita sebagai bangsa dituntut lebih arif dan bijak dalam keseimbangan pikir dan
sikap antara emosional dan rasional. "Saya harap para Tokoh Masyarakat,
Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Mahasiswa dan komponen bangsa lainnya bersama aparat
pemerintah daerah dan aparat keamanan serta TNI dapat bersatu padu dan
manunggal didalam memecahkan dan menyelesaikan setiap konflik yang timbul
didaerah. Salah satunya dengan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa
serta berusaha mengakomodasikan segala perbedaan-perbedaan yang ada agar tidak
menjadi wahana konflik," terangnya.
"Gelorakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan senantiasa
waspada terhadap upaya kelompok atau oknum tertentu yang menghendaki digantinya
sistem ketatanegaraan yang berdasarkan Pancasila dan IUD 1945," lanjutnya.
"Radikalisme
dan aktifitas sekelompok radikal kanan dan radikal kiri yang saat ini mempunyai
kecenderungan meningkat dalam memperjuangkan paham dan kepentingannya serta
masalah berkaitan proxy war, harus kita waspadai dan perhatikan bagi kita semua,"
sambungnya.
Karenanya,
lanjutnya. Setiap komponen bangsa apapun potensi dan perannya, hendaknya dapat
melakukan langkah-langkah proaktif untuk mengantisipasi hal tersebut.
Dikatakan
Danrem 071/Wk bahwa ada beberapa langkah-langkah untuk mengantisipasi
berkembangnya gerakan radikal kanan maupun kiri, yakni dengan membangun dan
menghidupkan kembali serta terus berkomitmen kesadaran berkehendak untuk
bersatu.
"Melalui pembinaan dan sosialisasi wawasan kebangsaan terus
menerus menanamkan dan menumbuhkan kepada masyarakat dan generasi muda,
kehendak untuk bersatu dan mempertahankan NKRI," jelasnya.
Disamping itu mewujudkan kerjasama, koordinasi dan solidaritas
baik antar individu, institusi maupun antar komponen bangsa dalam segala
tindakan untuk senantiasa mewaspadai gerakan-gerakan yang akan berusaha memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa, merubah idiologi serta kepribadian harkat
dan martabat bangsa Indonesia.
Pembinaan
komunikasi sosial dengan komponen masyarakat Korem 071/Wk Tahun 2017 diisi
dengan beberapa penyampaian materi kepada para peserta yakni materi tugas dan
peran TNI AD serta pokok-pokok kebijakan Kasad Tahun 2017 dalam bidang
teritorial, Proxy War, Bela Negara, dan Bahaya Laten Komunis. ( Teguh )