Jakarta, IMC - Capres Nomor Urut 2 H. Prabowo Subianto mendapat serangan bertubi-tubi dari pihak lawan. Prabowo figur yang merawat perbedaan, menjaga kemajemukan, dan faham benar isi perut NKRI. Prabowo dituding sebagai figur yang tidak ada jejak track recordnya dengan Islam. Padahal H. Prabowo Subianto yang saat itu baru saja selesai di AKABRI, sudah dekat dengan tokoh-tokoh Islam waktu itu. Dan Prabowo selepas dinas di Militer memilih hijrah ke Yordania, hingga belajar ngaji di Yordania. Hal itu dikatakan Plh. Ketua Umum Rumah Pejuang Indonesia (RPI) Dr. Ir. H. M. Nizar Dahlan, M.Si kepada IMC di Jakarta (1/1/2019).
"Saya punya pengalaman dengan Prabowo tahun tujuh puluhan ketika saya masih mahasiswa di Bandung. Waktu itu kita mahasiswa Bandung mendapat kabar bahwa Pimpinan Dewan Dakwah Islam (DDI) sedang rapat di Kuningan Jawa Barat, ditangkap oleh Laksusda Jawa Barat karena dituduh rapat gelap mendirikan Negara Islam. Banyak tokoh Dewan Dakwah Islam (DDI) yang ditangkap oleh Laksusda Jawa Barat waktu itu, antara lain M. Natsir, Buya Mawardi Noor, Buya Yunan Helmi Nasution dan beberapa tokoh lainnya. Kami mahasiswa dari HMI berangkat ke Jakarta untuk menemui Prabowo. Ketika bertemu Prabowo, kami menyampaikan pertanyaan kepada Prabowo, "apakah kenal dengan pak Natsir Mantan Perdana Menteri RI"? Prabowo menjawab "Ya saya kenal beliau, dia kan teman bapak saya, emang kenapa?, kami sampaikan bahwa sekarang pak Natsir dengan ulama Dewan Dakwah Islam (DDI) ditangkap dan ditahan tentara di Kuningan, dituduh rapat gelap mau mendirikan Negara Islam". Prabowo terdiam dan kemudian bilang "sudah, kalian pulang ke Bandung, itu urusan saya". Besok kami mendapat kabar bahwa Pak Natsir dengan rombongan Dewan Dakwah Islam (DDI) dibebaskan dan pulang ke Jakarta. Nah ini sekelumit sejarah peran Prabowo terhadap tokoh-tokoh Islam waktu itu", jelas Nizar.
"Dalam situasi yang sulit waktu itu, peran Prabowo terhadap tokoh-tokoh Islam sudah dekat. Prabowo melalui perannya dapat membebaskan para tokoh-tokoh Islam yang ditahan. Karena posisi tentara waktu itu sangat kuat dengan semboyan panglima politik adalah militer. Hal itu yang membuat Prabowo dekat dengan tokoh-tokoh Islam sudah dari era itu. Jika sekarang ada yang berkata Prabowo tidak ada track recordnya dengan Islam, itu mereka tidak faham sejarah", urai Nizar salah satu pendiri Partai Bulan Bintang ini.
Lanjut Nizar, "Prabowo, figur yang sangat faham dan menghayati Indonesia. Indonesia dengan beragam suku, agama dan golongan. Bagi Prabowo, keberagaman Indonesia adalah kekayaan kita yang tidak bisa ditukar. Keberagaman harus dirawat, jangan dicerai beraikan. Keberagaman itu Rahmat Allah yang perlu dijaga. Dan sebagai pemimpin perlu berdiri diatas semua kelompok dan berlaku adil. Pesan-pesan itu disampaikan Prabowo setiap kali melakukan kunjungan. Prabowo selalu sampaikan dengan tegas jaga persatuan dan kesatuan bangsa, pesan itu bermakna sangat dalam", jelasnya.
Kita malah curiga sambung Nizar, "ada pihak-pihak atau kelompok yang bermain untuk mengacak-ngacak persatuan dan kesatuan Indonesia. Mereka tidak ingin Indonesia bersatu. Dengan situasi seperti ini dibutuhkan pemimpin yang tegas dan bacaan yang cerdas terhadap Indonesia. Kelompok-kelompok itu dicurigai sedang menunggangi kekuasaan. Dengan situasi seperti ini, kita butuh pemimpin tegas, pemimpin berilmu, pemimpin yang memiliki kapasitas intelektual. Dan Prabowo memiliki kualifikasi tsb. Prabowo seorang mantan militer yang jiwanya sudah mendarah daging dengan Indonesia".
Sebelumnya Pengacara Capres dan Cawapres Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin Prof Yusril Ihza Mahendra mengaku ragu akan citra yang selama ini dikembangkan seolah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno banyak berjasa untuk kepentingan Islam. Sebab, sepengetahuannya, selama ia mengenal dan bergaul dengan Prabowo dan Sandiaga, hampir tak ada rekam jejak yang mengindikasikan ke arah itu.
"Jadi kalau Pak Prabowo dianggap sangat Islam, saya sendiri kurang percaya juga dengan hal itu. Apa iya? Sebab, nggak ada track record-nya," kata Yusril kepada detikcom, Kamis (8/11/2018).(red/tim).