Kupang, IMC – Honing Sanny,
Senin (15/5/2017), resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur Nusa Tenggara
Timur (NTT) melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia
berjanji, apabila dirinya diakomodir partai berlambang banteng itu, maka
dirinya akan berjuang agar PDIP bisa meraih kursi ketua di DPRD NTT.
“Itu tugas
saya nantinya, karena sangat berdekatan dengan pemilihan legislatif. Saya akan
bertanggung jawab untuk itu jika PDIP merekomendasikan saya menjadi calon
gubernur NTT di pilkada gubernur dan wakil gubernur 2018 mendatang,” ujar
Honing.
Selain
menjanjikan kursi ketua DPRD NTT, Honing juga mengaku siap bertanggung jawab
untuk melengkapi kekurangan dalam hal partai pengusung. Selain itu, dia juga
akan bekerja keras bagi PDIP nantinya agar dapat memenuhi syarat untuk
mengusung calon gubernur NTT.
“Bila perlu,
kedepan saya akan berjuang agar syarat 13 kursi bagi PDIP untuk mengusung calon
bisa dipenuhi,” tegas dia.
Pada
kesempatan itu, mantan anggota DPR RI dua periode ini juga memberi apresiasi
yang besar terhadap PDIP, dimana memberi ruang bagi siapapun untuk mendaftar
sebagai calon gubernur NTT. Dia juga menyampakan rasa terima kasihnya terhadap
PDIP yang berkenanan menerima dirinya mendaftar.
“Ini sangat
luar biasa karena saya diterima dengan baik dan terhormat,” katanya.
Dia
menambahkan, dirinya mendaftar di PDIP agar menunjukan kepada seluruh
masyarakat NTT bahwa tidak ada dendam, meskipun sebelumnya dia telah dipecat
dari keanggotaan partai. Meski demikian, kata Honing, nilai kekaderan tidak
akan luntur. Bahkan, dia sangat optimis PDIP akan mempertimbangkan dirinya
sehingga bisa direkomendasikan menjadi calon gubernur NTT untuk periode
mendatang.
“Saya harus
menyadari, bahwa saya pernah dibesarkan oleh PDIP. Dan saat ini saya kembali
untuk maju melalui pintu PDIP. Saya sangat optimis bisa mendapat restu dari
partai yang pernah membesarkan saya ini,” tandasnya.
Baca juga : MADU Siap Lakukan Perubahan Signifikan di NTT
Sementara
ketua desk pilkada PDIP NTT, Niko Frans pada kesempatan itu mengatakan seluruh
berkas nantinya akan diperiksa kembali, dan jika ada kekurangan, pihaknya akan
menghubungi bakal calon untuk segera melengkapinya.
Menurut dia,
setelah tahapan penjaringan, para bakal calon akan melalui berbagai tahapan
seperti fit and propert test dan survey. Untuk kepentingan survey, jelas dia,
pihyaknya PDIP memperbolehkan setiap bakal calon untuk melakukan sosialisasi di
masyarakat menggunakan logo PDIP di alat peraga kampanye masing-masing.
“Intinya semua
bakal calon yang telah mendaftar agar dapat mengikuti setiap proses yang ada.
Dan kewenangan menentukan calon ada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP),” pungkasnya. (Eman Bataona)