Kisah Sugiono, “Bung Karno” dari Kroya yang Hidupkan Semangat Proklamator



Jakarta, IMC – Penampilan Sugiono, pria asal Kroya, Jawa Tengah, selalu menarik perhatian. Dengan gaya berpakaian ala Presiden Soekarno, lengkap dengan peci hitam khasnya, ia kerap diminta masyarakat untuk berperan sebagai sang proklamator dalam berbagai kesempatan.


Saat ditemui di jalan Kyai Maja Mayestik kawasan Kebayoran, Sabtu (23/8/2025) Sugiono berbagi kisah perjalanan hidupnya. Ia mengaku merantau ke Jakarta sejak 1960. “Awalnya saya bekerja sebagai sopir pribadi seorang pengusaha tekstil asal India di Bungur,” kenangnya.

Sebelum itu, Sugiono sempat berjualan koran seperti Pancawarta, Bintang Timur, hingga Pos Kota. Tahun 1968, ia mencoba berbagai pekerjaan lain mulai dari menarik becak, bajaj, hingga belajar menyetir mobil.

Kecintaannya terhadap sosok Bung Karno membuatnya kerap tampil menghibur masyarakat. Setiap akhir pekan, ia rutin datang ke Monas atau Lapangan Banteng. Di sana, pengunjung sering memintanya membacakan teks proklamasi atau berpidato menirukan gaya Soekarno. Bahkan,  setiap perayaan 17 Agustus, ia hadir di Istana Merdeka ( depan) atau tampil di lingkungan RT untuk memeriahkan perayaan dengan membawakan peran proklamator.

Di luar aktivitas itu, kehidupan Sugiono berjalan sederhana. Ia tinggal bersama keluarga di Gang Kelinci, Pasar Baru Timur, Jakarta Pusat. Sesekali ia menerima undangan untuk menghibur anak-anak dengan bernyanyi.

Sugiono memiliki istri yang berjualan untuk menopang keluarga. Dari pernikahannya, ia dikaruniai tiga anak yang kini telah bekerja, 12 cucu, dan satu cicit. “Bahkan ada cucu saya yang sedang kuliah di ITB,” ujarnya dengan bangga.

Meski usia kian menua, Sugiono tetap setia melestarikan semangat Bung Karno melalui penampilannya. Baginya, peran kecil itu adalah cara menjaga warisan sejarah bangsa agar tidak lekang oleh waktu. (Muzer)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال