Universitas Brawijaya Raih Juara 1 Dalam Ajang Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Jaksa Agung 2023

 



Jakarta, IMC-
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin menyampaikan ucapan selamat kepada para juara dalam ajang kompetisi peradilan semu tingkat nasional yang memperebutkan Piala Jaksa Agung ke-7 tahun 2023. Dalam perhelatan kompetisi  peradilan semu yang berlangsung di Badan Pendidikan dan Pelathian ( Badiklat ) Kejaksaan RI, keluar sebagai juara umum dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ( FH-Unibra ) sementara juara dua diraih FH UII dan Universitas Trunjoyo Madura meriah juara ke tiga.

 

“ Saya ucapkan selamat kepada juara dan bagi yang belum berhasil jangan berkecil hati. Jadikan pengalaman dalam berkompetisi ini sebagai momentum, agar semua peserta dididik untuk memiliki mental yang tangguh dan merasakan bagaimana berperan sebagai aparat penegak hukum dalam beracara pidana,” ujar Jaksa Agung Burhanuddin yang diwakili Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, Tony Spontana pada upacara penutupan Kompetisi Peradilan Semu tingkat Nasional Piala Jaksa Agung ke-7 di Aula Sasana Adhi Karyya, Badiklat Kejaksaan RI, Ragunan- Jakarta, Kamis ( 26/1/2023 ).

 


Tony lebih lanjut menyampaikan harapan Jaksa Agung agar pengalaman yang didapatkan dari kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan untuk mengasah kemahiran dan keterampilan praktik peradilan dari profesi hukum. Disamping itu melalui kegiatan ini juga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri guna menghadapi tantangan dalam penegakan hukum yang semakin kompleks.

 

“ Saya menyadari kompetisi peradilan semu seperti ini sangat penting untuk para generasi muda yang akan berkiprah dalam profesi hukum. Keterbatasan waktu yang diberikan dalam kompetisi ini dirasa belumlah cukup untuk memberi peluang dan bekal untuk menggali kemampuan dan potensi diri,” kata Tony.

 


Oleh karena itu, Jaksa Agung  berharap semoga ajang kompetisi seperti ini ke depannya bisa terus dilaksanakan untuk mengakomodir keinginan generasi muda dalam pengembangan dirinya dan merasakan bagaimana suasana serta tekanan profesi hukum dalam beracara di persidangan.

 

“ Melalui kegiatan peradilan semu ini, kami harap dapat memberikan spirit kepada generasi muda untuk terus berkarya dan membentuk diri sebagai calon aparat penegak hukum yang berintegritas dan profesional di masa mendatang,” ucapnya.

 

Dalam kompetisi ini Tony menyampaikan harapan Jaksa Agung semoga mampu melahirkan calon-calon tunas adhyaksa yang handal dan kompetitif yang mampu bersaing secara positif dengan profesi hukum lainnya demi mewujudkan penegakan hukum yang bersih, akuntabel, dan humanis.

 

Saat ini penegakan hukum kerap dipandang sebelah mata oleh para pencari keadilan. Pandangan skeptis dan pesimis selalu mengiringi jalannya peradilan. Ketidakpercayaan pencari keadilan menjadi akar persoalan dimana mereka selalu menjaga jarak karena kerap timbul rasa takut untuk berhadapan dengan aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi pemberi solusi bagi para pencari keadilan tersebut.

 

“ Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus merubah paradigma tersebut dimana aparat penegak hukum adalah pelayan pencari keadilan sehingga harus melayani bukan dilayani dan orientasi penegakan hukum harus dilakukan dengan humanis dengan mengutamakan keadilan restoratif,” jelasnya.

Untuk itu, saya mengajak kepada mahasiswa fakultas hukum para peserta kompetisi yang merupakan cikal bakal penegak hukum di masa datang, marilah bersama-sama merapatkan barisan membangun bangsa dan negeri kita tercinta ini agar terbebas dari sifat dan perbuatan yang koruptif,” imbuhnya.

Karena tanpa adanya upaya bersama niscaya cita-cita untuk negara yang bersih dari korupsi hanyalah ilusi belaka.

 

Sebelum mengakhiri sambutannya  Jaksa Agung juga  mengingatkan bahwa generasi muda khususnya mahasiswa hukum merupakan aset yang sangat penting bagi penegakan hukum dimasa depan.

 

Oleh karena itu sebagai generasi muda harus memiliki semangat yang membara yang mampu mengguncang dunia dan khususnya negara Indonesia yang tercinta ini. Sebagaimana kata-kata spirit dari Bung Karno Pahlawan Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia, yakni :

“Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”, pentingnya generasi muda sebagai pembawa perubahan yang mampu menjadikan hukum sebagai panglima di negeri kita yang tercinta ini.

 

“ Akhir kata, saya ucapkan selamat menunaikan kewajiban untuk belajar kembali ke kampus masing-masing, sampaikan salam hangat saya kepada keluarga dan seluruh civitas academika di kampus saudara-saudara sekalian,” ucapnya.

 

Tetaplah untuk senantiasa memberikan spirit kepada rekanrekan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai semangat juang dan pantang menyerah serta terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dan memiliki nilai di dalam kehidupan. ( Muzer )

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال