Pusat Studi Bencana dan Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Lakukan Pendidikan Literasi Bencana di SMK Pembangunan


Kepala Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Doni Yusri memberikan materi perubahan iklim dan bencana hidrometeorologis kepada lebih dari seratus siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan Kota Bogor, ( 28/10/2022 )


Bogor, IMC- Kepala Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Doni Yusri memberikan materi perubahan iklim dan bencana hidrometeorologis kepada lebih dari seratus siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan Kota Bogor, (28/10/2022 ). Kegiatan ini merupakan rangkaian penutup dari program Dosen Mengabdi yang telah dilakukannya selama dua bulan terakhir.

Kegiatan bertajuk Literasi Perubahan Iklim dan Bencana di Era Industri 4.0 diselenggarakan untuk kedua kalinya secara Studium General dan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober. Kegiatan disusun supaya lebih memudahkan siswa untuk memahami tema-tema perubahan iklim, bencana, penanganan dan penanggulangannya.

Dr Doni Yusri menuturkan, dengan semangat sumpah pemuda diharapkan para siswa dapat meneladani para pendiri bangsa, bagaimana merawat dan menjaga kesatuan dan keutuhan dari keberagaman suku dan budaya agar bangsa terus maju. Terlebih di Era Industri 4.0, bekal siswa untuk tahu lebih banyak tentang penggunaan dan pemanfaatan perangkat digital dalam menghadapi fenomena perubahan iklim dan bencana menjadi sesuatu yang tak bisa dielakan.

“Semangat kegotongroyongan itu harus terus dipupuk dan dijaga agar generasi penerus menyadari pentingnya memajukan bangsa di era industri 4.0 ini. Ke depan musuh kita bukanlah penjajahan lagi, tapi kerusakan lingkungan akibat ulah kita sendiri,” jelas Dr Doni di awal ceramahnya pada siswa-siswi kelas X SMK Pembangunan.

Ia menambahkan, salah satu akibat kerusakan lingkungan ialah terjadinya kenaikan suhu bumi dan memicu anomali iklim hingga lahirlah perubahan cuaca ekstrim yang akhirnya menyebabkan terjadinya bencana.

Menurut Dr Doni, kegiatan Dosen Mengabdi ini tepat dilakukan di tengah fenomena alam dan kejadian bencana yang makin meningkat. Kota Bogor yang selama ini dikenal sebagai Kota Hujan belakangan ini sering dilanda bencana banjir, longsor, pohon tumbang, hingga angin puting beliung. Dalam tiga bulan terakhir, sejak Agustus hingga Oktober 2022, terjadi peningkatan bencana, wilayah terdampak, hingga korban jiwa akibat perubahan cuaca ekstrim.

“Kejadian-kejadian bencana, penyebabnya, hingga bagaimana penanganan dan penanggulangannya, sangat perlu diedukasi pada siswa sejak sedini mungkin. Hal ini penting agar kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua elemen masyarakat dapat ditingkatkan,” jelas Dr Doni dengan penuh semangat.

Sementara itu, pihak sekolah sangat menyambut baik kegiatan yang sudah dilakukan sejak awal September lalu. Menurut Kepala Yayasan SMK Pembangunan, Erni Rohmawati, MPd mengungkap apresiasinya atas penyelenggaraan program Dosen Mengabdi IPB university ini.

“Siswa pun perlu diberikan pendidikan perubahan iklim dan bencana. Harapannya mereka setelah tahu akan menyampaikan juga pada teman dan orang tuanya. Dengan demikian semua pihak akan menjadi lebih mawas diri dan siaga setiap waktu,” tambahnya.

Kegiatan ini turut melibatkan sejumlah mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi Manajemen Industri sebagai pendamping. Menurut Dr Doni, keterlibatan mahasiswa rangkaian acara ini guna menyempurnakan teori dan konsep dalam bentuk permainan dan outbond.

“Menyeimbangkan proses pembangunan dunia industri dengan kelestarian lingkungan adalah tantangan tersendiri yang jawabannya akan kembali pada bagaimana generasi ke depan memiliki karakter dan mental yang baik,” pungkas Dr Doni Yusri. (RSH/Rz/Red)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال