Sparta, Sentral Perjuangan Rakyat Lembata Agendakan Aksi di DPRD


Lembata, IMC - Parlan Lamak, salah satu crew Sentral Perjuangan Rakyat Lembata saat ditemuai di markas SPARTA dibilangan Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata pada Minggu, 1 Juni 2018 membenarkan pihaknya akan melakukan unjuk rasa kepada Pemerintah Daerah melalui DPRD dan Bupati Lembata.

Kami telah melayangkan surat pemberitahuan kepada Polres Lembata. "Kami sudah surati Polres Lembata, surat dengan Nomor :001/B/SPARTA/LLB/VI/2018,  tanggal 30 Juni 2018 yang di tandatangani Senopaty Idara, selaku Jendral Lapangan, telah di kirim ke pihak Polres Lembata beberapa waktu lalu," jelasnya.

Isi suratnya, tanggal 3 Juli 2018, masyarakat Lembata melalui SPARTA akan datang ke Kantor Bupati Lembata dan kantor DPRD Lembata untuk unjuk rasa, menyampaikan aspirasi rakyat.

"Ini wujud dari keresahan rakyat terhadap kampung halamannya sendiri.

Rakyat ingin memberi pringatan keras kepada Pemerintah dan DPRD Lembata, kalau tidak serius urus daerah ini sebaiknya mundur, dan di ganti dengan putra-putra terbaik Lembata yang lain.

Masih banyak orang Lembata yang pintar-pintar dan peduli terhadap kemajuan dan kesejahtraan rakyat Lembata.

Lembata ini kurang setahun lagi, tepatnya tahun 2019, Lembata telah 20 Tahun mekar dari kabupaten Flores Timur, dan berdiri sendiri sebagai sebuah Daerah otonom.

Langkah pembangunan fisik maupun pembangunan Sumber Daya Manusia di Lembata seolah stagnan, tidak bergerak, jumlah orang miskin di Lembata setiap tahun bertambah, lapangan pekerjaan susah, di Lembata ini apa-apa serba susah.

Masih banyak lagi, persoalan Rakyat Lembata yang akan disuarakan SPARTA, agar Pemerintah dan DPRD tau kalau Rakyat Lembata juga bisa marah, jika Daerah ini tidak diurus dengan sebaik baiknya," jelas Lamak.

Senada dengan rekannya, Ismail Leunadal yang juga salah satu crew SPARTA, menjelaskan, SPARTA akan minta klarifikasi DPRD Lembata, apa yang menyebabkan lemahnya fungsi pengawasan akhir-akhir ini, dan juga akan kita minta dialog dengan Bupati Lembata Eliyazer Yentji Sunur, apa yang menyebabkan pembangunan di Lembata bergerak lamban, pembangunan fisik dibangun secara sporadis, serampangan dan tak tentu arah.

Dimana wujud dari janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Lembata ketika kampanye saat itu, yang katanya akan membangun cincin-cincin Ekonomi dan seterusnya untuk kesejahtraan masyarakat Lembata? Rakyat mau melihat dan menikmati konsep yang brilian itu. Infrastruktur dasar seperti jalan saja rusak parah dan hampir diseluruh segmen vital sentra produksi rakyat. Sebaiknya uang untuk timbun laut dialihkan untuk membangun jalan. Jalan dikota Lewoleba saja rusak dan berlubang-lubang. Malam hari dijalan-jalan gelap gulita, karena minimnya lampu jalan.

Kalau bangun sesuatu hanya untuk menjadi obyek foto atau sebagai sarana selfi-selfi, saya kira kita semua bisa bangun, tandas Ismail kepada media ini.(*)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال