Acara yang
dilaksanakan di Gedung Pertemuan Hotel Dedy Jaya Brebes, Rabu 4 Juli 2018
dihadiri Drs. KH. Fauzan Baehaqi (dari Jakarta), Ustad Imam Yahya dari Grinting
Bulakamba Brebes, Bupati Brebes yang
diwakili Kepala Kemenag Brebes H. Mahrus, S.Ag., M.Pd.i, Dandim 0713/Brebes
yang diwakili Danramil 01/Brebes Kapten Inf Nurhadi, Kapolres Brebes yang diwakili Kabag Ren Polres
Brebes Kompol Sofyan Wisnu, SH, Dirut Dedy Jaya Group DR. H. Muhadi Setiabudi,
Ketua Panitia Drs. H. Dimyati, Calon Haji Tahun 2018 KBHI Miftahul Jannah
dari Kecamatan Bulakamba, Brebes, Wanasari dan Tanjung.
Pada kesempatannya Ketua Panitia Drs. H. Dimyati menyampaikan
pada hari ini kita semua dapat berkumpul dan bersilahturahmi dalam
acara Halal Bihalal dan Silahturahmi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
(IPHI) Jam'iyyah Hujjaj " Miftahul Jannah 1 - 10 " Dan Calon Haji
Tahun 2018 KBHI Miftahul Jannah dari Kecamatan Bulakamba, Brebes, Wanasari
dan Tanjung. Mudah - mudahan pertemuan hari ini akan membawa hikmah.
“Acara
halalbi halan ini dapat mempererat tali silaturahmi antar para calon jamaah
haji dari Kecamatan
Bulakamba, Brebes, Wanasari dan Tanjung,”harap Drs. H. Dimyati
“Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia karena sejak bulan Romadhon
sudah bekerja keras untuk mempersiapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Atas
bantuan dari segala pihak kami mengucapkan banyak terima kasih. Apabila ada
kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini saya atas nama panitia mohon maaf
yang sebesar - besarnya,”ungkapnya.
Sementara
itu, dalam tausyiahnya Drs. KH. Fauzan Baehaqi mengatakan Ada sebuah tradisi
kreatif khas masyarakat Muslim Tanah Air, yaitu Halal Bi Halal merupakan satu
kebiasaan yang hanya ada di negeri kita. Halal Bi Halal muncul sebagai ungkapan
saling menghalalkan kesalahan dan kekhilafan dan saling memaafkan satu sama
lain.
“Ada tiga
pelajaran yang bisa kita petik dari kegiatan Halal Bi Halal. Pelajaran pertama
adalah pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan. Ibarat pemudik yang
pulang ke kampung halamannya setelah sekian tahun merantau ke negeri seberang.
Dalam perjalanan itu tidak sedikit ia isi dengan kesalahan, seperti lupa
sholat, lalai menunaikan janji setia kepada Allah, lupa berdzikir, bersikap
angkuh atau berlaku aniaya kepada diri sendiri,”jelas Drs. KH. Fauzan Baehaqi
Lanjunya, KH.
Fauzan, Pelajaran kedua dari Halal Bi Halal adalah membersihkan hati dari rasa
benci kepada sesama.
Lebih lanjut
KH. Fauzan Pelajaran ketiga adalah memupuk kepedulian dan kebersamaan. Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pergaulan dan kebersamaan yang
dibangun lewat sikap tolong - menolong. Muslim yang kaya membantu saudaranya
yang miskin.
“Melalui kegiatan ini, mari kita pupuk
kebersamaan untuk mempererat tali persaudaraan dan silahturahmi antar sesama,”pungkasnya.
(Pendim0713/Brebes).