Acara yang dimulai sejak pukul 14.45 hingga 17.00 WIB itu diisi dengan kegiatan yang sederhana namun penuh makna. Selain doa dan potong tumpeng, acara ini dimanfaatkan untuk mengenang sejarah perjuangan Proklamasi Kemerdekaan RI, pemberian LintasAtjeh Award kepada Sdr. Faisal yang dinobatkan sebagai the best Journalist, pemberian piagam penghargaan kepada tim redaksi LintasAtjeh.com dalam berbagai kategori lainnya.
Selain itu, Ari Muzakki selaku Pimpinan Redaksi memberikan award secara khusus kepada sdr. Adhi yang merupakan editor redaksi LintasAtjeh.com berupa sebuah telepon selular pintar sebagai tanda apresiasi loyalitas dan pengabdiannya kepada media yang ia pimpin.
Baca Juga : Ramah Tamah bersama Ketua Fraksi PDIP DPRD Bekasi dalam Rangkaian Milad LintasAtjeh.com ke-4
Sebelum ke Monumen Kebulatan Tekad, seluruh tim LintasAtjeh.com beserta rombongan singgah ke sebuah rumah sejarah yang terletak tidak jauh dari lokasi acara.
Di sana, tim LintasAtjeh.com beserta rombongan disambut oleh pengelola Rumah Sejarah Perjuangan, sambil diberikan penjelasan sekilas tentang peristiwa pengasingan kedua proklamator pada saat itu.
Pimpinan Redaksi LintasAtjeh.com memberikan plakat dan piagam kepada pengelola Rumah Sejarah Perjuangan sebagai kenang-kenangan atas kunjungan yang merupakan sejarah baru bagi semua tim LintasAtjeh.com dilanjutkan foto bersama.
Rengasdengklok dan pengasingan Sang Proklamator RI bukan hal yang asing dan baru didengar, melainkan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu kata itu sudah sering terdengar di telinga, namun baru hari ini dapat menginjakkan kaki dan melihat dengan mata sendiri sebuah tempat yang penuh makna dan penuh sejarah atas perjuangan para pahlawan dalam mewujudkan Kemerdekaan RI.
Hal itu disampaikan oleh Datok Rahmat, wartawan LintasAtjeh.com yang datang dari tanah rencong dalam sambutannya selaku ketua panitia HUT LintasAtjeh.com ke-4 di hadapan semua yang hadir di Monumen Kebulatan Tekad, Minggu (15/4) sore.
"Sejak SD saya sering mendengar kata Rengasdengklok. Sudah puluhan tahun saya membaca sejarah pengasingan bapak Proklamator RI Soekarno-Hatta, namun baru kali ini, pada usia saya yang beranjak lima puluh tahun, saya baru dapat menginjakkan kaki dan melihat sendiri tempat yang sangat bersejarah ini," kata Datok Rahmat sambil menitikan air mata.
Datok Rahmat menambahkan bahwa tempat sejarah inilah yang dapat menjadikan kita semakin kuat dan bersatu, "dari Aceh sampai Papua NKRi harga mati," ungkapnya.
Kegiatan Milad LintasAtjeh.com yang ke-4 ini dihadiri oleh Ketua Umum PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) sekaligus Pembina media LintasAtjeh.com, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., MA., Pimpinan Redaksi IndonesiaMediaCenter.com, Kepala Dusun dan Kuncen Monumen Kebulatan Tekad, Dewan Redaksi IMC, Muzer, anggota PPWI dari Papua, Bapak Yorris, dan seluruh wartawan LintasAtjeh.com.
Dalam kesempatan tersebut, Alumnus universitas di Swedia ini meyampaikan bahwa salah satu upaya untuk memupuk persatuan dan kesatuan adalah dengan menggali sejarah perjuangan dan mengenang jasa-jasa para pejuang terdahulu.
Dalam era saat ini, lanjut Wilson, salah satu perjuangan itu dengan mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar dan lurus sesuai dengan fakta melalui berbagai saluran yang ada.
"Pewarta warga berperan dalam mengedukasi masyarakat dengan memberitakan yang benar atas sejarah dan peristiwa yang ada melalui berbagai saluran media yang ada," kata Wilson yang merupakan pembina puluhan media online di Indonesia. (IMC)