Hut RI Ke-72 Anissa Taouil Persembahkan Puisi Spesial "Indonesia: Surga di Asia" dan "Negara Saya"



Jakarta, IMC - Anissa Taouil, seorang Profesor dari Universitas Hassan II Casablanca, Maroko, merupakan seorang penyair yang menulis puisi dalam lima bahasa, yakni Bahasa Arab, Inggris, Perancis, Spanyol, dan Indonesia.

Anissa, demikian ia akrab disapa, adalah orang Maroko pertama yang menulis puisinya langsung dalam Bahasa Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa ia telah menjalin kerajsama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat dalam berbagai bidang, dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan KBRI Rabat.

“Saya menjalin kerjasama yang amat baik dengan KBRI Rabat dalam berbagai bidang, seperti berpartisipasi dalam setiap kegiatan kebudayaan dan pendidikan, memberikan seminar dan konferensi untuk staf KBRI serta mahasiswa Indonesia di Maroko,” urai Anissa kepada wartawan beberapa waktu lalu di Jakarta.


Selain menjadi narasumber pada konferensi bertema “Arsitektur Islam” bagi para staf KBRI Rabat, Anissa juga aktif memberikan pelatihan teknik kreatif membuat puisi bagi mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Maroko.

Sejak bulan Maret hingga April lalu, Profesor Anissa mengunjungi Indonesia dengan jadwal kegiatan yang cukup padat. 

Di Jambi misalnya, ia memberikan kuliah umum mengenai “Kerjasama Bilateral Indonesia – Maroko” di Universitas Batanghari (UNBARI). 

Selain itu, dirinya juga sempat memberikan pelatihan bahasa Perancis dan Inggeris bagi para dosen dan mahasiswa, serta berpartisipasi dalam Konferensi Internasional tentang “Sumber Daya Manusia dan Pendidikan yang Berkelanjutan”. Di universitas ini, Anissa juga berperan aktif dalam pembuatan video dokumenter tentang UNBARI yang ditayangkan di Stasiun TVRI Jambi.


Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baiturrahim Jambi, Profesor Anissa yang juga seorang seniman fotografi ini memberikan kuliah umum tentang “Komunikasi Antar Budaya” bagi para staf kesehatan.

Selanjutnya, di Bangko ia menjadi pembicara kunci dalam seminar internasional tentang “Globalisasi dan Tantangan Pendidikan” di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) YPM Bangko.

Pada kesempatan wawancara TVRI Nasional di acara resepsi Hari Nasional Maroko di Hotel Oriental Mandarin Jakarta beberapa waktu lalu, Profesor Anissa yang semakin fasih berbahasa Indonesia itu mengatakan pentingnya kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Maroko. 

“Sebagaimana dapat dilihat perkembangan dunia saat ini, hubungan kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Maroko sangat penting,” ujar Anissa kepada reporter TVRI Nasional di sela-sela acara resepsi.


Di tahun akademis 2017 ini, Professor yang juga merupakan artis penyanyi nasional di Maroko itu telah memiliki jadwal seminar dan konferensi di berbagai perguruan tinggi dan komunitas di Indonesia, yang akan dimulai awal September mendatang di Bali.

Dalam buku koleksi puisinya yang ketiga "My Book of Many Colours” terbitan tahun 2017, puisinya dalam Bahasa Indonesia antara lain berjudul “Indonesia: Surga di Asia”, “Kata-kata Ajaib”, “Seorang Guru yang Biasa”, “Hari Ibu”, “Makanan Indonesia Lezat”, “Tanpa Kamu”, _“Paco de Lucia”_, dan “Gemuruh Laut”. Sedangkan dalam bukunya yang keempat nanti, ia juga menulis puisinya dalam Bahasa Indonesia.

Sebagai seorang seniman, Anissa telah menggubah puisinya “Negara Saya” (Biladi dalam bahasa Arab) menjadi sebuah lagu yang dinyanyikannya sendiri bersama beberapa anak paduan suara. Saat ini, wanita cantik Maroko yang menyukai pakaian tradisional kebaya Indonesia itu telah selesai melakukan rekaman lagunya di Indonesia. 


Anissa berharap semoga lagu tersebut dapat diputar di berbagai stasiun radio dan televisi, sebagai hadiah persembahan bagi Peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Ia masih akan berada di Indonesia untuk beberapa waktu mendatang dalam rangka membuat video klip atas lagunya itu yang di dalamnya ia ingin menunjukkan kekayaan, keaslian dan keunikan budaya Indonesia.

Anissa Taouil akan terus bekerja keras dan merasa bangga untuk terus mempromosikan Bahasa Indonesia di tingkat internasional, agar dapat dipelajari, dibaca, dan dipergunakan oleh berbagai kalangan di berbagai belahan dunia. Ia sangat yakin bahwa Indonesia adalah negeri yang amat dicintainya, sebuah negara dimana ia merasa nyaman tinggal bersama penduduknya. (APL/Red)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال