Cilacap, IMC - Dalam upaya melestarikan Pancasila sebagai
ideologi, dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia, Kodim 0703/Cilacap,
menggelar Upacara bendera memperingati hari Kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni
2017 yang dilaksanakan di halaman Makodim 0703/Cilacap, Jl. Jenderal Soedirman
Cilacap, Kamis (01/06).
Upacara diikuti oleh
seluruh Prajurit dan PNS Kodim 0703/Cilacap dan Satdisjan sebagai bentuk
penghormatan kepada para pendahulu pendiri bangsa dan sekaligus meneguhkan hati
kita terhadap eksistansi Pancasila.
Kasdim 0703/Cilacap,
Mayor Inf. Raji selaku inspektur Upacara membacakan amanat Presiden Republik
Indonesia, yang isinya bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai
dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan lr. Sukarno, Piagam
Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus
1945. Adalah jiwa besar para founding fathers,
para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita
bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat
bangsa lndonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman.
Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah
juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan
golongan bersatu padu membentuk lndonesia. ltulah kebhinneka tunggal ika-an kita.
Namun, kehidupan berbangsa
dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji.
Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita.
Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah
ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang
banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
Kita perlu belajar dari
pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme
dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka
Tunggal lka, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan
bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, lndonesia adalah harapan
dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan
makmur di tengah kemajemukan.
Oleh karena itu, saya mengajak
peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat,
pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri
serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan
Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan.
Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media
sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Komitmen pemerintah untuk
penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita
lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja
Presiden Pembinaan ldeologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga
baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan,
pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari
pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Tidak ada pilihan lain
kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila.
Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran
dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita
harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan
toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan lndonesia bangsa yang
adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.
Namun demikian, kita
juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan
dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap
organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti Pancasila, Anti-UUD 1945,
Anti-NKRl, Anti-Bhineka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih
terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi
lndonesia.
Sekali lagi, jaga perdamaian,
jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap
santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan
bangsa. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan lndonesia. (Pendim0703Clp)
Tags
Hankam