SMPN 1 Ngawi Kembali Bergelimang Prestasi 

Ngawi, (pewarta) – Julukan sekolah bergelimang prestasi rasanya tidak salah alamat ditujukan kepada SMPN 1 Ngawi. Pasalnya, bicara kualitas pendidikan baik bidang akademik maupun non akademik, SMPN 1 Ngawi sudah tidak perlu diragukan lagi.


Sebagai sekolah unggulan, tahun 2017 ini sekolah yang juga disebut Spenza ini kembali unjuk gigi dalam mengukir prestasi. Tidak tanggung-tanggung, Spenza memborong enam kejuaraan di berbagai ajang.


Prestasi yang berhasil diraih tahun ini antara lain juara I Olimpiade Siswa Nasional (OSN) mata pelajaran IPS yang diraih Akmal Budiraharja, juara II OSN Matematika atas nama Estha Gusmalia Khustika.


Sementara pada kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OOSN), Spensa berhasil memboyong empat trofi. Yakni juara I cabang olahraga (cabor) renang putra-putri atas nama M. Aditia Febriansyah dan Puteri Laramsesha. Serta juara I dan II cabor bulutangkis putra-putri yang masing-masing diraih oleh Bagus Setyo dan Nisrina Wulandari. "Para siswa berprestasi tersebut dikirim ke Surabaya mewakili Ngawi di kancah provinsi," kata Kepala SMPN 1 Ngawi Hary Supriyono, Rabu (17/5/2017).

Hary mengaku ingin SMPN 1 Ngawi meraih kejuaraan yang lebih tinggi dan kompetitif lagi. Karena itu pihaknya melakukan pembinaan mulai pemilihan siswa berbakat pendampingan secara berkala oleh para guru. Pun, dengan kerjasama yang bagus keluarga besar Spensa mulai siswa, guru, karyawan, komite, dab stakeholder. "Siswa juga ditanamkan karakter religius, nasionalis kemandirian, gotong royong, dan integritas," imbuhnya.

Hary menambahkan, hal ini sejalan dengan keinginan untuk meningkatkan Spenza ke tahapan berikutnya sesuai motto sekolah yakni juara dan berbudaya. Terlebih, tahun ini SMPN 1 Ngawi ditetapkan sebagai sekokah rujukan dan sekolah Pendidikan Karakter (PPK). Sekolah rujukan memiliki minimal lima sekolah imbas dan memenuhi 8 standar nasional dan nilai plus seperti prestasi dan kreatifitas.

Tak hanya prestasi, Spenza juga mewadahi kreatifitas siswa salah satunya seni membatik. Bahkan, siswa sudah mampu membuat batik sendiri yang diberi nama Asem Limar. Istimewanya, batik Asem Limar juga telah menjadi pakaian yang wajib dikenakan para guru ketika ada kunjungan tamu ke sekolah.


Hasil kreativitas siswa Spenza ini telah menjadi ikon sekolah dan akan ditampilkan pada gelaran Expo Pameran Pendidikan yang dilaksanakan mulai tanggal 18-20 Mei 2017 di Alun-alun Ngawi. "Kami ingin mempercepat keberhasilan pendidikan terutama ketrampilan anak. Selain batik Asem Limar, siswa juga membuat karya dari daur ulang bahan tak terpakai," pungkas Hary. (brm)


Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال