Magetan, (pewarta) – Tentang pelaksanaan penyelenggaraan desa untuk dapat berkembang secara mandiri, terlebih kebijakan pemerintah pusat dalam menggelontorkan dana di setiap desa yang relatif besar, membawa konsekwensi tantangan bagi semua desa untuk bisa berkembang dan maju. Salah satunya adalah Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Menanggapi hal tersebut, segenap Perangkat Desa Ringinagung diantaranya mulai fokus dalam pengembangan BUMDes. Salah satu upaya untuk menunjang pengembangan tersebut adalah dengan melakukan study banding terlebih dahulu di Kelurahan Karangsari, Kota Blitar (Minggu, 21 Mei 2017). Turut serta dalam study banding tersebut diantaranya, unsur Pemdes, BPD, LPM dan Perwakilan Ibu PKK Desa Ringinagung.
Purdiono, Kepala Desa Ringinagung mencontohkan bahwa saat ini di desanya masih ada beberapa lahan/tanah yang kosong dan belum dimanfaatkan. Maka dari itu, Kelurahan Karangsari, Kota Blitar merupakan destinasi dalam study bandingnya. Lanjutnya, Kelurahan Karangsari memiliki keunggulan dalam sektor agribsisnis. Di sinilah salah satu keberadaan sektor pertanian yang menjadi produk unggulan Kota Blitar, yaitu Belimbing manis. Belimbing manis di sini memiliki keistimewaan dari segi ukuran, warna dan tentunya rasa. Bahkan, karena cukup sentralnya hasil buah belimbing di Karangsari, menjadikan desa tersebut sebagai agrowisata Kota Blitar.
Purdiono berharap setelah adanya study banding ini, mereka bisa mengimplementasikan hasil study banding dalam pengembangan BUMDes di Desa Ringinagung, salah satunya dengan pemanfaatan lahan kosong agar lebih produktif dan bernilai ekonomis. “Setelah study banding ini, kami ambil intisarinya dan sesegera mungkin kami terapkan dalam pengembangan BUMDes di desa kami (Ringinagung),” kata Purdiono. (/Sat/Van)