Panglima TNI : Jangan Mudah Percaya Berita Bohong


Banyumas, IMC – “Jangan Mudah Percaya Berita Bohong!” Demikian penegasan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Kasrem 071/Wk Letkol Inf. Ariful Mutaqin selaku Inpektur Upacara tanggal 17 di Lapangan Upacara Makorem 071/Wk Jl. Gatot Subroto No.1 Sokaraja Banyumas, Senin (17/4).
Hal tersebut disampaikan bahwa tantangan kedepan akan sangat kompleks, salah satunya semakin masif penggunaan media sosial.
"Media sosial menjadi medan pertempuran baru oleh kelompok masyarakat untuk mencapai tujuannya," terang Panglima TNI.
"Penyebaran informasi dan berita bohong (hoax) melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan, ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dan munculnya radikalisme," tegas Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI meminta prajurit dan PNS TNI untuk membentengi pengaruh negatif dari penggunaan media sosial oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab dengan menyebar berita bohong (hoax).
"Kata kunci bagi prajurit dan PNS TNI adalah jangan mudah percaya terhadap berita bohong, percayalah kepada komandan satuan. Prajurit dan PNS TNI harus cerdas, pandai memilah dan memilih berita yang positif dan bermanfaat," tegas Panglima TNI.
Hal tersebut ditegaskan Panglima TNI bahwa penggunaan media sosial di kalangan prajurit dan PNS TNI bahkan keluarga besar TNI sudah tidak terbendung lagi.
"Saya perintahkan agar tidak mengunggah gambar, foto dan video yang tidak pantas untuk ditonton, karena hal ini dapat merugikan citra TNI di masyarakat. Kepada Komandan Satuan untuk terus memberikan penekanan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI terkait pemanfaatan media sosial secara baik. Pedomani dan laksanakan ketentuan-ketentuan penggunaan media sosial yang dikeluarkan pimpinan TNI," terang Panglima TNI.
Upacara Bendera 17-an April 2017 Korem 071/Wk dihadiri para Kasirem 071/Wk, para Dan/Ka Balak Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/Wk, para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Makorem 071/Wk dan Balak Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/Wk.
“Tidak ada toleransi prajurit dan PNS TNI melakukan pelanggaran, ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.” Demikian penegasan Panglima TNI.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hingga saat ini masih ada oknum prajurit dan PNS TNI yang melakukan tindakan tidak terpuji dan bahkan menyakiti hati rakyat seperti korupsi, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya yang dapat merusak citra positif TNI di masyarakat.
Oleh karena itu, bagi prajurit dan PNS TNI yang melakukan pelanggaran tidak ada toleransi serta akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Pada kesempatan yang sama dalam amanatnya, Panglima TNI mengingatkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI bahwa kejahatan lintas negara akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.
Hal tersebut karena seiring pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi muncul kelompok baru "Cyber Narcoterorism".
Menurutnya, kelompok ini menggunakan dunia maya sebagai wahana untuk mengedarkan dan menyalahgunakan narkotika yang hasilnya digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme.
" Cyber Narcoterorism menggunakan beragam situs terkemuka seperti youtube, twitter dan facebook untuk tujuan merebut pangsa pasar, penyebaran pemikiran, dorongan, perekrutan dan berbagai informasi," terangnya.
Hal ini, lanjutnya. Menjadi sebuah cara paling efektif dalam melakukan aksi yang diinginkannya. Gerakan "Cyber Narcoterorism” menjadi musuh utama bangsa Indonesia saat ini dan bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia.
"Kepada seluruh jajaran TNI, Komando Kewilayahan khususnya Aparat Intelijen harus terus memantau, mendeteksi gerakan-gerakan kelompok tersebut. Kepada seluruh prajurit dan PNS TNI, bentengi diri untuk tidak terlibat dalam kejahatan narkoba serta bangun terus kerjasama dengan aparat terkait lainnya untuk menangkal aksi radikalisme,” pungkas Gatot. (Penrem 071/Teguh)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال