Banyumas, IMC - Peran Serta Persit KCK Tingkatkan Kepedulian
Sosial dan Mantapkan Persatuan dan Kesatuan.
Demikian
penegasan Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi yang juga selaku Pembina Persit
Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Dip dalam sambutannya pada
Peringatan HUT Ke-71 Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2017, Jumat (7/6) di
Gedung Pertemuan A.Yani Makorem 071/Wk Jl. Gatot Subroto No.1 Sokaraja
Banyumas.
Menurut Danrem, bahwa
berkaitan dengan tema yang diusung dalam peringatan HUT Ke-71 Persit Kartika
Chandra Kirana "Dengan dilandasi semangat Bhinneka Tunggal Ika, Persit Kartika
Chandra Kirana ikut serta mewujudkan keluarga prajurit yang menjunjung tinggi
toleransi dan kepedulian sosial guna mendukung tugas pokok TNI AD", maka sangat
diharapkan peran sertanya dalam upaya meningkatkan kepedulian sosial serta
memantapkan persatuan dan kesatuan baik antara sesama anggota maupun dengan
segenap komponen masyarakat dilingkungannya.
"Peran kedalam dapat dilakukan dengan cara memupuk semangat
kekeluargaan, saling asah, asih dan asuh diantara anggota. Hal ini perlu saya
tekankan mengingat anggota Persit tidak semua kondisinya sama tapi beraneka
ragam baik latar belakang pendidikannya, suku, agama, ekonomi maupun status
sosialnya", terangnya.
Namun bagi TNI, lanjutnya. Keanekaragaman tersebut tidak boleh menjadi
penghalang dalam berorganisasi, saling memahami dan toleransi. Bahkan dengan
keberagaman itulah diharapkan keakraban dan kasih sayang hendaknya terus
dikembangkan.
Baca juga : Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana : "Momen Peringatan Ulang Tahun Wahana Evaluasi dan Instrospeksi Diri"
Sedangkan peran keluar, dapat diwujudkan melalui kerjasama serta
koordinasi dengan sesama organisasi kewanitaan lainnya yang seazas, dalam
rangka meningkatkan kepedulian sosial.
"Setiap anggota Persit hendaknya menyadari bahwa kaum wanita
adalah sumber daya insani pembangunan yang sangat potensial. Sebab itu, dengan
semangat pengabdian, potensi ibu-ibu dapat digali dan diberdayakan secara
optimal untuk memantapkan kemandirian baik melalui pendidikan dalam lingkup
keluarga maupun lingkup organisasi dan masyarakat," terangnya.
"Kembangkan dan mantapkan kepedulian tersebut dengan
senantiasa menghindari perbedaan status sosial masing-masing. Dengan cara itu
keberadaan Persit akan senantiasa memberikan kontribusi positif dalam menjaga
citra dan keluarga besar TNI ditengah-tengah masyarakat," imbuh Danrem.
"Bina keharmonisan rumah tanggah dan perhatikan pendidikan
putra-putrinya. Karena di era globalisasi yang sarat dengan kemajuan teknologi
dan informasi seperti saat ini, banyak tantangan dan permasalahan yang harus
kita hadapi. Sehingga kita harus berhati-hati dan bijaksana menyikapinya,
karena bekal paling berharga bagi putra putrinya bukan ilmu pengetahuan yang
tinggi atau harta benda yang cukup. Melainkan pendidikan moral, budipekerti dan
rohani keagamaan juga sangat penting," pungkasnya.
Peringatan HUT Ke-71 Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2017
Persit Koorcab Rem 071 PD IV/Dip dilaksanakan terpusat di Makorem 071/Wk,
dihadiri Kasrem 071/Wk, para Dandim sejajaran Korem 071/Wk, para Dan/Ka Balak
Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/Wk, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana
Koorcab Rem 071 PD IV/Dip beserta Wakil Ketua, pengurus dan anggota, para Ketua
Persit Kartika Chandra Kirana Cabang sejajaran Persit Koorcab Rem 071 beserta
pengurus dan anggota.
Pada kesempatan lainnya dalam sambutannya, Danrem 071/Wk selaku
Pembina Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Dip menyampaikan
agar selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan. Dikatakan Danrem bahwa diera
globalisasi seperti saat ini, tantangan bangsa semakin komplek.
"Potensi ancaman bangsa Indonesia dimasa depan adanya proxy
war, ancaman tersebut terjadi karena adanya kebutuhan negara-negara besar akan
sumber daya hayati dinegara lain karena adanya krisis kelangkaan pangan global.
Hal ini karena lonjakan pertumbuhan penduduk dunia tidak seimbang dengan
ketersediaan pangan," ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya. Berbagai potensi dan kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia dapat membuat negara lain iri dan ingin menguasainya. Untuk
itu perlu kita pertahankan bersama-sama guna menghadapi ancaman dan tantangan
bangsa kedepannya, dengan kembali menjalankan nilai-nilai jatidiri bangsa
seperti nilai gotong royong, kebersamaan, tolong menolong, kemajemukan dan budi
pekerti sehingga tidak mudah dipecah belah.
"Apa yang disampaikan Panglima Besar Jenderal Soedirman pada
saat beliau menjadi Daidanco pada tahun 1944, yakni janganlah berbuat seperti
sapu yang meninggalkan ikatannya, memang sebatang lidi tidak berarti apa-apa,
tetapi dalam satu ikatan sapu akan mampu menyapu segala-galanya. Makna ini
sangat dalam untuk kita, diibaratkan kita sebagai lidi apabila lidi ini jadi
satu pasti ada kekompakan bangsa ini dan akan mampu menghadapi segala macam
cobaan dan guncangan yang dihadapi bangsa kita," ungkapnya.
Selain hal tersebut Danrem juga menyampaikan agar musyawarah
untuk mufakat digerakkan kembali disetiap kesempatan kegiatan baik di
forum formal maupun non formal. Hal tersebut agar tidak terjadi suatu
perpecahan. Anak-anak generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa agar
dipersiapkan dengan melalui pola makan yang sehat dan peningkatan gizi bagi
mereka, agar mereka dapat sehat meneruskan cita-cita perjuangan bangsa menjadi
generasi yang kuat dan tangguh. Waspadai peredaran gelap narkoba
disekelilingnya, karena saat ini peredaran narkoba sudah merambah ke anak-anak
, jaga agar anak-anak kita tidak terjerumus dalam narkoba. Disamping itu, agar
anggota Persit untuk dapat mengisi waktu dengan melakukan kegiatan
positif demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. (teguh)