Depok- Maya Agustini merasa seakan disambar petir, kaget bukan main ketika menemukan dokumen yang menyebutkan bahwa suaminya, Wisnu Wijayanta, tercatat sudah memiliki seorang anak. Hal ini sangat mengejutkan, mengingat selama pernikahan mereka, Maya belum pernah dikaruniai keturunan.
“Sejak tahun 2012, Maya dan Wisnu pernah mencoba
inseminasi, namun kehamilan muda yang dialami Maya berakhir dengan pendarahan
akibat tekanan batin. Luka itu semakin dalam setelah keponakan kembar yang
semula hendak mereka asuh, akhirnya diambil kembali oleh orang tuanya. Sejak
saat itu, Wisnu kehilangan minat untuk mencoba lagi program inseminasi dan
akhirnya mereka larut dalam kesibukan masing-masing,” ungkapnya, Minggu
(7/9/2025).
“Pada tahun 2016, Maya menyadari waktu terbaik
untuk memiliki anak telah banyak tersita. Kondisi semakin sulit setelah ia
menjalani operasi ileostomi yang berimplikasi pada kesehatan reproduksinya,”
lanjutny.
“Dokter kandungan menyarankan agar mencoba program bayi tabung, tetapi Wisnu
menolak dengan alasan usia Maya yang sudah melewati 40 tahun berisiko tinggi
menimbulkan masalah genetic,” ujarnya.
Ketika Wisnu menghilang tanpa kabar, Maya mendatangi rumah mertuanya di
Jogja untuk meminta bantuan. Namun, orang tua Wisnu menolak ikut campur dengan
alasan urusan rumah tangga harus diselesaikan sendiri oleh Maya dan Wisnu.
Ironisnya, saat sidang perceraian, justru ayah dan adik Wisnu hadir sebagai
saksi. Mereka diduga memberikan keterangan palsu di hadapan hakim dengan
menyatakan bahwa keluarga sudah mencoba melakukan mediasi, padahal kenyataannya
sejak Wisnu menghilang mereka menghindari pertemuan dengan Maya.
Saat mencari ke rumah mertua di Yogyakarta, Maya diterima
di ruang tamu, tidak diperkenankan dalam ruang keluarga dan diberikan ongkos
pulang sehingga tidak terlihat siapapun dalam rumah iyu tanpa ada suami. Ironisnya, dalam sidang
perceraian, ayah dan adik Wisnu hadir sebagai saksi namun diduga memberi
keterangan palsu.
“Mereka diduga memberikan keterangan tidak benar di hadapan hakim dengan
mengatakan bahwa keluarga telah berupaya melakukan mediasi, padahal
kenyataannya sejak Wisnu menghilang mereka enggan bertemu dengan Maya,” ungkap
Maya.
Pertanyaan besar yang terus menghantui Maya adalah: siapakah sebenarnya anak
yang tercantum dalam dokumen tersebut? Apakah Wisnu diam-diam telah menikah
lagi? Jika benar, seharusnya ada dokumen resmi berupa Kartu Keluarga.
Masalahnya, hingga kini Maya masih berstatus istri sah Wisnu.
Kini Maya merasa dijauhi, baik oleh keluarga,
teman, maupun pengacara Wisnu yang diduga menyembunyikan keberadaannya. Ia
terus berdoa dan berusaha, berharap negara maupun pihak-pihak yang peduli mau
membantunya keluar dari jeratan masalah ini.
“Saya percaya, perjuangan seorang diri mungkin lemah, tetapi dengan dukungan orang lain, harapan untuk mendapatkan keadilan dan perlindungan masih terbuka,” harapnya.