Majalengka – Suasana khidmat dan penuh ukhuwah menyelimuti Pondok
Pesantren (Ponpes) Al Mizan Jatiwangi Puluhan kader dan pengurus Fatayat Nahdlatul
Ulama (NU) se-Kabupaten Majalengka memadati aula utama pesantren untuk
mengikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar secara megah oleh
Pengurus Cabang Fatayat NU setempat pada Sabtu, 6 September 2026.
Acara yang mengusung semangat revitalisasi keteladanan Nabi dalam menghadapi
tantangan zaman ini berhasil menarik perhatian tidak hanya dari kalangan
internal, tetapi juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah,
menjadikannya sebuah event yang strategis dan bermakna.
Sebagai tuan rumah, Ketua Fatayat NU Kabupaten Majalengka, Hj. Upik
Rofiqoh, S.Pd., dalam sambutan pembukanya menyampaikan bahwa peringatan Maulid
bukan sekadar ritual seremonial belaka. “Di tangan perempuan muda NU,
peringatan ini harus menjadi motor penggerak untuk aktif dalam membangun
peradaban yang lebih baik, penuh kasih, dan sesuai dengan ajaran Rasulullah
SAW,” tegasnya.
Semangat kolaborasi ditegaskan kembali oleh Hj. Neng Dewi Ratna
Komalasari, S.Pd., Ketua Fatayat Zona Selatan. Ia menekankan pentingnya
menyatukan visi dan langkah konkret para kader di seluruh zona untuk
memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan, melalui berbagai program
pendidikan, ekonomi, dan sosial keagamaan.
“Era saat ini menuntut kita untuk tidak bekerja sendiri-sendiri. Kolaborasi
adalah kunci untuk memperkuat dampak positif kita di masyarakat,” ujarnya.
Kehadiran Omang Abdul Somad, selaku Pelindung Fatayat NU Zona
Selatan dan Direktur BUMP Nurul Barokah, menjadi bukti nyata dukungan dunia usaha
terhadap pergerakan Fatayat. Omang menyatakan apresiasinya yang mendalam atas
kontribusi nyata organisasi tersebut dalam bidang dakwah dan pemberdayaan umat.
“Fatayat adalah ujung tombak NU dalam mencetak generasi perempuan yang
tidak hanya pintar mengaji, tetapi juga pintar membangun ekonomi keluarganya.
Ini sejalan dengan visi kami di BUMP Nurul Barokah,” jelasnya.
Sementara itu, dari ranah politik nasional, H. Maman Imanul Haq,
Anggota DPR RI, memberikan motivasi kepada seluruh kader untuk tak kenal lelah
berkontribusi bagi bangsa. Ia mendorong agar semangat perjuangan Nabi
diterjemahkan into action melalui tiga jalur utama: pendidikan, sosial, dan
keagamaan.
“Jadilah agen perubahan di tengah masyarakat. Lewat pendidikan, kalian
mencetak generasi cerdas. Lewat sosial, kalian memperkuat tali persaudaraan.
Dan lewat keagamaan, kalian menanamkan moralitas yang luhur,” pesan legislator
tersebut.
Sebagai representasi pemerintah daerah, H. Agus Sutisna, Kepala
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka, menyampaikan tausiyah
yang menyentuh hati. Ia mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Maulid Nabi
sebagai momentum introspeksi diri untuk meneladani akhlakul karimah Rasulullah
SAW.
“Dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari interaksi di media sosial
hingga di lingkungan tetangga, praktikkanlah sikap jujur, amanah, dan kasih
sayang sebagaimana yang dicontohkan Nabi kita,” imbaunya.
Secara keseluruhan, peringatan Maulid ini berhasil menjadi jembatan yang
mempererat hubungan (silaturahmi) tidak hanya antar-kader Fatayat, tetapi juga
antar-lembaga keagamaan dan pemerintah. Acara ini dinilai sebagai momentum
strategis untuk menumbuhkan kecintaan yang mendalam kepada Rasulullah, sekaligus
memperkuat persatuan dan kesatuan (ukhuwah islamiyah) di tengah kompleksitas
tantangan global.
Acara puncak ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang ulama
setempat. Dengan penuh kekhusyukan, seluruh hadirin mengangkat tangan,
memanjatkan harapan agar bangsa Indonesia senantiasa dilimpahkan keselamatan,
keberkahan, dan ketabahan dalam menghadapi segala ujian zaman. Kegiatan ini pun
meninggalkan kesan mendalam dan semangat baru bagi seluruh yang hadir untuk
mengamalkan nilai-nilai maulid dalam aksi nyata.
Sumber : Toto Ahmad Sahid