![]() |
Oleh : Rachman Salihul Hadi |
Jakarta, IMC - Hari Pers Nasional (HPN) 2025 akan diperingati pada Minggu, 9 Februari. Perayaan ini menjadi momen penting bagi insan pers untuk merefleksikan perjalanan jurnalistik di Indonesia serta tantangan yang dihadapi di era digital. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, dunia pers mengalami transformasi besar dalam cara penyampaian berita, konsumsi informasi, hingga peran jurnalis di masyarakat.
Pers di Masa Kini: Adaptasi dengan Era Digital
Dalam beberapa tahun terakhir, industri media menghadapi tantangan besar dengan munculnya teknologi digital dan platform media sosial. Perubahan ini membawa dampak positif dan negatif bagi jurnalisme.
1. Digitalisasi Media
Pers kini tidak hanya mengandalkan media cetak atau siaran televisi, tetapi juga platform digital seperti portal berita, podcast, dan kanal YouTube. Penyebaran informasi menjadi lebih cepat, namun juga menuntut jurnalis untuk lebih kreatif dalam menyajikan berita yang menarik dan mudah diakses.
2. Tantangan Hoaks dan Misinformasi
Kemajuan teknologi memudahkan penyebaran informasi, tetapi juga membuka peluang bagi penyebaran berita hoaks. Jurnalis dituntut untuk lebih teliti dalam melakukan verifikasi dan membedakan antara fakta dan opini agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan.
3. Independensi dan Kebebasan Pers
Di era digital, kebebasan pers juga menghadapi tantangan dari tekanan ekonomi dan politik. Model bisnis media yang bergeser ke arah digital membuat banyak media bergantung pada iklan dan algoritma media sosial, yang terkadang dapat memengaruhi independensi redaksi dalam menyampaikan berita secara objektif.
Harapan Masa Depan: Pers yang Profesional dan Bertanggung Jawab
Dalam menghadapi era digital, ada beberapa harapan untuk dunia pers agar tetap relevan dan berdaya di masa depan.
1. Penguatan Literasi Digital
Agar pers tetap menjadi sumber informasi terpercaya, diperlukan peningkatan literasi digital bagi masyarakat dan insan pers. Edukasi tentang cara memilah berita yang kredibel serta membedakan informasi yang benar dan palsu menjadi sangat penting.
2. Kolaborasi dengan Teknologi
Jurnalis di masa depan harus mampu beradaptasi dengan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan data analytics dalam pengumpulan serta penyajian berita. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan akurasi, kecepatan, dan kualitas berita.
3. Regulasi yang Mendukung Kebebasan Pers
Pemerintah dan stakeholder terkait harus memastikan adanya regulasi yang mendukung kebebasan pers dan melindungi jurnalis dari ancaman atau tekanan yang dapat membahayakan independensi media.
4. Model Bisnis yang Berkelanjutan
Untuk menjaga keberlanjutan industri media, perlu dikembangkan model bisnis baru yang tidak hanya bergantung pada iklan, tetapi juga langganan premium, crowdfunding, dan kerja sama dengan platform digital tanpa mengorbankan independensi jurnalistik.
Kesimpulan
Hari Pers Nasional 2025 menjadi momentum bagi insan pers untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi informasi digital secara bijak dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip jurnalistik, pers dapat terus menjalankan perannya sebagai pilar demokrasi yang kuat. Di masa depan, harapannya dunia pers semakin profesional, bertanggung jawab, dan mampu memberikan informasi yang berkualitas bagi masyarakat.(Rsh).