Kabadiklat Tony Spontana saat membacakan amanantnya dalam pembukaan Pelatihan Satgas Intelijen Reformasi Inovasi. |
Jakarta,IMC-
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Kejaksaan RI, Tony Spontana
membuka secara resmi Pelatihan Satgas Intelijen Reformasi Inovasi di Aula Sasana
Adhyka Karyya, Badiklat Kejaksaan RI, Senin (19/2/2024). Pembukaan Pelatihan
Satgas Intelijen Reformasi Inovasi diselenggarakan atas kerjasama antara Jaksa
Agung Muda Intelijen (Jam-Intel) Kejaksaan Agung dengan Badiklat Kejaksaan RI
di hadiri secara langsung oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (Jam-Intel) Prof.
Reda Manthovani, Sekretaris Jamintel dan sjumlah pejabat eselon II, III
dilingkungan Jamintel dan Badiklat. Upacara pembukaan pelatihan tersebut
diawali dengan penyematan tanda peserta oleh inspektur upacara kepada
perwakilan peserta, kemudian dilanjutkan dengan pengucap Tri Krama Adhyaksa dan
pembacaan janji peserta ( Diklat). Selaku komandan upacara adalah Afrizal
Khair, SH. MH. Adapun para peserta
Pelatihan ini berasal dari satgas Intelijen pada Jam-Intel di Kejagung.
Jam-Intel Prof. Reda manthovani (kiri) beserta jajarannya menghadiri upacara pembukaan pelatihan di Badiklat.
Pada
kesempatan itu, Kabadiklat Tony Spontana mengapresiasi semua pihak yang terlibat
dalam penyelenggaraan pelatihan satgas ini. “ Pelatihan kolaboratif seperti ini sangat diperlukan guna merespon
kebutuhan organisasi. Di saat yang sama, Badan Diklat Kejaksaan R.I. juga menyelenggarakan
Diklat Teknis Intelijen dan Diklat Kehumasan Angkatan I dan II yang diikuti masing-masing
sebanyak 30 peserta,” kata Tony Spontana dalam kata sambutannya.
Menurutnya dunia saat ini bergerak menuju Society 5.0., Teknologi menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dengan manusia. Seluruh sektor kehidupan baik
swasta maupun pemerintah suka tidak suka harus beradaptasi, pun demikian dengan kegiatan intelijen. “ Era
Society 5.0 muncul sebagai resolusi terhadap hubungan manusia dengan Teknologi
Informasi dan Komunikasi,” ujar Tony.
Tony menyebut bahwa Teknologi pada awalnya diciptakan sebagai alat untuk
membantu manusia. Interaksi manusia dengan teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan munculnya nilai-nilai baru yang dapat mendegradasi kemanusiaan.
Bagaimanapun, manusialah yang menciptakan nilai dan membangun peradaban.
Dikatakan Tony, Konvergensi kehidupan manusia di dunia maya dan dunia
nyata adalah hal lazim di masa mendatang. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah dan akan mampu menggunakan robot untuk mengumpulkan informasi
dalam jumlah besar (big data) dan menganalisanya dengan robot (artificial
intelligence) untuk selanjutnya disajikan kembali kepada manusia sebagai pedoman
dalam pengambilan keputusan.
Dalam konteks intelijen, perkembangan ini menghadirkan tantangan yang
semakin kompleks. Dalam rangka melakukan deteksi dini (early warning) dan
peringatan dini terhadap berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan (AGHT) termasuk bagi aparatur Intelijen Penegakan Hukum yang dimiliki
Kejaksaan. Hal ini berlaku pada seluruh fungsi intelijen negara sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara,
yaitu fungsi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan.
Pasca diundangkannnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2014 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia, memberikan kewenangan Bidang Intelijen yakni berkaitan dengan Pengawasan terhadap
Mulitimedia. Kewenangan baru ini menuntut jajaran intelijen agar lebih siap dan
sigap terhadap kemajuan multimedia yang berkembang begitu pesat.
Sehubungan dengan hal
tersebut guna meningkatkan kualitas dan kemampuan serta pemahamanan Satgas Intelijen
Reformasi Inovasi dalam menyiapkan personil intelijen penegakan hukum yang andal dan profesional
serta sebagai enabler dalam mendukung tugas Direkotorat pada Jamintel
agar jajaran Intelijen dapat memberikan informasi yang semakin cepat, tepat,
dan akurat kepada pimpinan dalam pengambilan kebijakan. Maka dari itu, Jaksa Muda Bidang Intelijen bekerja sama dengan Badan Diklat Kejaksaan R.I. menyelenggarakan pelatihan Satgas Intelijen Reformasi Inovasi.
Mengakhiri sambjutannya
Kabadiklat menyampaikan ucapan terimakasih kepada Jam-Intel beserta jajarannya
dan para narasumber dalam pelatihan tersebut.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat bermanfaat bagi para peserta untuk meningkatkan pemahaman
dan keterampilan
dalam mendukung pelaksanaan tugas di
bidang intelijen. Saya
berpesan agar saudara dapat mengikuti pelatihan ini secara disiplin, jujur, dan
bertanggung jawab serta bersungguh-sungguh. Perbanyak diskusi dan ciptakan
suasana kelas yang menyenangkan,” pungkasnya. (Muzer).