Edukasi 1000 HPK di Non Fisik TMMD Reguler 118 Brebes


Brebes | Jateng, IMC – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes melalui Koryan P3KB Kecamatan Sirampog dan Puskesmas Kecamatan Sirampog, gelar kegiatan Edukasi 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Kampung KB Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog. Jumat (6/10/2023).

Disampaikan Inayatul Aeni A.Md.Keb (Aeni) dari Puskesmas Sirampog, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mewarnai kegiatan non fisik TMMD Reguler 118 Kodim 0713 Brebes yang saat ini sedang berlangsung di Desa Kaliloka.

“Untuk sasarannya adalah ibu hamil dan balita, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita tercatat stunting,” terangnya.

Lanjut Aeni, jadi bagi ibu hamil tujuannya adalah agar ibu hamil dan keluarganya bisa lebih memperhatikan kebutuhan gizi, kondisi lingkungan, kebersihan dan kesehatan pada masa kehamilan. Itu karena kasus stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, bisa menghambat pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.

“Bagi calon ibu dihimbau untuk menjaga kesehatan dan menghindari terjadinya anemia sebagai awal mempersiapkan kehamilan,” sambungnya.

Bagi para orang tua, hendaknya bisa mendewasakan usia pernikahan anak dan memberikan edukasi untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Kemudian bagi balita, 1000 HPK merupakan periode sensitif karena akibat kurang gizi pada masa ini pertumbuhan fisik akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Tak hanya itu, untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak, pada usia dewasa nanti akan terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi.

“Selain kurangnya jumlah dan kualitas gizi, penyebab stunting juga karena pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan bayi dan anak gizi, serta rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih,” tandasnya.

Untuk itu, kepada ibu hamil agar tetap menjaga asupan makanan dari 1 hari pertama kehidupan hingga nanti ketika bayi lahir. Juga kepada ibu menyusui agar mengoptimalkan ASI eksklusif dari hari pertama kelahiran hingga 6 bulan.

Pasalnya, proses tumbuh kembang balita adalah proses yang sangat penting yang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik (bawaan) dan faktor lingkungan (hasil pengasuhan).

“Diharapkan juga ibu hamil untuk terus memeriksakan kandungannya ke bidan desa, klinik, dan puskesmas terdekat jika mengalami keluhan,” imbuhnya.

Untuk acara puncak yaitu pemberian makanan tambahan bagi bumil dan balita. (Aan/Red)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال