Jakarta, IMC- Jaksa Agung Burhanuddin menjelaskan sudah terlalu banyak contoh kasus yang bisa dijadikan pembelajaran, seperti pejabat di salah satu kementerian yang viral belakangan ini, dimana gaya hidup anak serta istrinya yang suka pamer kekayaan dan kekuasaan telah mendatangkan mudarat bagi karirnya, kebahagiaan keluarganya, dan nama baik institusinya.
“Untuk
itu saya tegaskan, Hentikan Gaya Hidup Bermewah-Mewahan! Ibu-ibu harus
mendukung para suaminya untuk menjadi panutan bagi anak, keluarga, dan
lingkungan sekitarnya untuk berperilaku hidup sederhana dengan menjunjung
tinggi adab dan etika,” tegas Jaksa Agung melalui Wakil Jaksa Agung Sunarta
dalam acara pertemuan konsultasi Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Pengurus Pusat,
Kejaksaan Agung dan Badan Pendidikan dan Pelatihan ( Badiklat ) Kejaksaan RI,
Selasa ( 7/3/2023 ).
“ Saya
akan menindak tegas jika masih ada yang bergaya hidup mewah-mewahan dan pamer
kekuasaan. Saya tidak akan segan mencopot jabatan suami saudara, hanya karena
pola hidup saudara yang suka memamerkan harta dan kekuasaan,” tegasnya lagi.
Dalam
pertemuan IAD Pusat, Wakil Jaksa Agung menjelaskan bahwa organisasi IAD
memiliki peran penting, salah satunya dalam menjunjung tinggi kehormatan
profesi dan kemajuan institusi Kejaksaan. Untuk itu, Wakil Jaksa Agung
mengingatkan agar seluruh anggota IAD untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial.
“Ingat!
setiap postingan kita akan diakses publik tanpa filter, artinya apapun yang
kita lakukan di dunia akan dinilai masyarakat. Oleh karenanya, saudara harus
cermat dan hati-hati dalam pergaulan dunia maya. Kehati-hatian dalam penggunaan
media sosial sangatlah penting guna menghindari kecerobohan yang dapat
menimbulkan dampak negatif baik bagi karir suami maupun bagi institusi,”
ujarnya.
Tak
hanya itu, Wakil Jaksa Agung juga kembali mengingatkan kepada seluruh anggota IAD
untuk senantiasa menerapkan pola hidup
sederhana dan menghindari gaya hidup hedonis yang suka memamerkan harta benda
serta kemewahan.
“Hiduplah
sesuai kemampuan, jangan besar pasak
daripada tiang. Pasak itu menjadi besar dari pada tiang disebabkan karena
gaya hidup dan tingkah laku yang berlebih-lebihan,” bebernya.
Pada
kesempatan ini Sunarta mengingatkan dalam gaya hidup ibu-ibu akan berpengaruh sekali dengan
perilaku suami, dan oleh karenanya jangan menggunakan perhiasan terlalu
berlebihan. Wakil Jaksa Agung meminta agar seluruh anggota IAD untuk membangun
empati terhadap kondisi masyarakat saat ini, serta selalu ajarkan anak-anak dan
keluarga dengan kesederhanaan.
“Jangan sampai karena kesalahan setitik, berdampak
pada institusi. Oleh karena itu, perilaku ibu-ibu di luar juga dapat
mempengaruhi karier dari suami ibu-ibu. Tolong sebarkan dan gethok tular pesan
ini kepada ibu-ibu lain. Hiduplah dengan apa adanya sesuai kebutuhan dan
kemampuan, niscaya integritas itu akan dibangun dari keluarga ke institusi Kejaksaan
yang kita banggakan ini,” tandasnya.
Hadir dalam acara ini yaitu Ketua Umum IAD, Ketua,
Pengurus, dan Anggota IAD, serta Ketua, Pengurus, dan Anggota IAD di lingkungan
Kejaksaan Agung dan Badiklat Kejaksaan RI. ( Muzer)