Toba, IMC - Firman Sinaga Ketua Komunitas Pembangunan Berkelanjutan Rakyat Toba (KPBRT) (Rabu, 5 Oktober 2022) kepada kru media sampaikan bahwa makin mengerucut siapa yang melakukan pembohongan terhadap data Produksi Bantuan 50 Ton Benih Pioner 32 yang diserahkan ke masyarakat tahun 2021. Sumber Dana berasal dari APBD TOBA 2021.
Lanjut Firman Sinaga, ketika kami (Narasumber dan Kru Media) diundang hari Kamis tanggal 29 September 2022 oleh Kepala BPS Toba untuk klarifikasi Dugaan Data Manipulative Toba Unggul Bersinar 2021, pertama sekali mata saya tertuju pada Tulisan statistik berkualitas,bangsa sejahtera. Ketika itu saya baca, harus ada yang bertanggungjawab atas data dugaan Manipulative Jagung Toba Unggul Bersinar 2021. Sekarang mari kita buktikan dari data dan penjelasan sederhana ini (Lihat Gambar Tabel)
Berdasarkan Data Strategis Tanaman Pangan Kabupaten Toba 2021 yang dikeluarkan oleh BPS Toba, dapatlah kita simpulkan, bahwa Hasil 50 Ton Benih Jagung Pioner 32 Toba Unggul Bersinar tahun 2021 yang bersumber dari APBD 2021 adalah gagal. Sebelumnya tahun 2021 saya telah menyatakan bahwa perkiraan gagal mencapai 50% sampai 75%, namun mengapa Pemkab Toba melalui Sekda Toba dengan berani nyatakan berhasil dengan produksi 12 ribu ton (Sumber BPS, Data 12.195 Ton) pada luas 3336 ha. Mana angka 3.336 ha pada data 2021 tidak Tampak, yang tampak hanya 2.078 ha? Bila kita melihat pada data 2018, makin kita simpulkan Jagung Toba Unggul Bersinar 2021 adalah gagal Total. Luas Panen Jagung 2021 tak mampu mencapai angka 10 ribu ha lebih sebagaimana pada data tahun 2018.
Berdasarkan klarifikasi langsung ke Kadis Pertanian Toba (Senin, 3 Oktober 2022) bahwa sumber data 12 ribu ton bukan bersumber dari Dinas Pertanian Toba, namun itu adalah sumber data BPS. Sekda Toba menyatakan, sumber data berasal dari BPS dan Dinas Pertanian Toba. Klarifikasi langsung ke Kepala BPS Toba, data 12 ribu ton bukan data yang dikeluarkan BPS, BPS hanya bertanggung jawab atas data sampling pada petakan yang ditentukan oleh pemkab Toba. Lalu siapa yang berbohong? Pungkas Firman Sinaga. Namun yang menjadi pertanyaan adalah darimana sumber data Luas Panen Jagung Toba Unggul Bersinar 2021 atau darimana Sumber data Luas panen Jagung 2021 sebagaimana laporan BPS Toba pada laporan Data Strategis Tanaman Pangan Kabupaten Toba 2021.
Panen perdana jagung Toba Unggul Bersinar Tahun 2021
"Sekarang mari kita bahas data Produktivitas, untuk membuktikan siapa yang bohong? Data produktivitas tahun 2020 adalah 5,55 ton per ha, data 2021 adalah 5,62 ton, mestinya data produktiviyas harus turun, bukan naik sebab fakta lapagan tanaman Jagung Toba Unggul Bersinar mayoritas hampir gagal panen. Berdasarkan klarifikasi langsung dengan Kepala BPS Toba, bahwa produkstivitas jagung 2021 adalah 6,143 ton per ha. Mana yang benar pak Kepala BPS Toba ?"Ungkap Firman Sinaga ke kru Media, Rabu ( 05/10/2021)
"Data produktivitas jagung perlu dipertanyakan kembali ke BPS Toba, bagaimana konversi ke berat pipil jagung kering dari Berat Tongkol Panen. Selanjutnya perlu meminta data unit unit sampling yang dilakukan oleh BPS berdasarkan Multi Stage Sampling Design yang dilakukan oleh BPS. Melihat luasnya kabupaten Toba, mungkinkah ada tersedia perseonel BPS untuk lakukan Multi Stage Sampling Design,Jangan jangan data ditembak alias dimanipulasi di atas meja kantor BPS Toba." Sebut Firman Sinaga.
.
Berdasarkan Data pada rapat APBD Perubahan 2021, Fraksi PDI Perjuangan dan PKPI menyatakan, bahwa dari 50 ton bibit jagung yang diberikan kepada masyarakat akan ditanam pada seluas 3336 ha. Satu ha sama dengan 5.5 ton (Data BPS) sehingga jumlah yang akan dihasilkan 18.348.000 kg dikali Rp. 4300 per kilo sama dengan Rp. 78.596.400.00. Sehingga pada waktu itu PDI P dan PKPI (Partai Keadilan Persatuan Indonesia) nyatakan bahwa bantuan benih Pioner 32 adalah program brilian yang harus diulang lagi. Program brilian darimana ya? Faktanya Pemkab Toba gagal eksekusi Jagung Pioner 32 Rp. 5,9 M APBD 2022," Pungkas Firman Sinaga.
Selanjutnya Firman Sinaga jelaskan bahwa pada tahun 2021, PT. Toba Pulp Lestari juga ada memberikan bantuan benih Jagung Pioner 32 ke Pemkab Toba sebesar 1,8 ton. Berdasarkan kebutuhan benih per ha dan berdasarkan produktivitas per ha yang ditetapkan BPS sebesar 6,1 ton per ha, maka setidaknya akan ada tambahan luas panen 120 ha dan produksi 732,5 ton untuk tahun 2021.
Untuk membuktikan siapakah yang telah melakukan laporan manipulative, tinggal selangkah lagi perlu meminta klarifikasi ke BPS Toba, yakni bahwa BPS Toba harus terbuka terhadap berita acara kegiatan sampling pada setiap RT Unit sampling yang telah ditentukan oleh BPS Toba berdasarkan Multi Stage Sampling Design, dan darimana sumber data luas panen jagung selama tahun 2021.
" Tindakan melakukan Data manipulasi tentu adalah Pidana. Kami KPBRT akan diskusikan dan ajukan ke APH tentang hal itu, termasuk surati BPS Pusat untuk dengan segera evaluasi BPS Toba. Janganlah mereka digaji dengan Uang Negara tapi telah ada dugaan melakukan laporan manipulasi. Salah satu kesalahan Fatal BPS Toba adalah tidak melakukan Stratified Random Sampling pada petakan hamparan yang tidak seragam yang ditentukan oleh pemkab Toba. BPS harus bekerja sesuai keilmuan Ilmu Statistik dan bukan bekerja berdasarkan pesanan. statistik berkualitas bangsa sejahtera, itu harus terlaksana."
Atas pemberitaan ini, kepala BPS Toba pada Rabu 5 Oktober 2022 minta ke media, silahkan kutip penjelasan saya sebelumnya. Kru media sampaikan ke kepala BPS Toba, bahwa penjelasan kepala BPS adalah normatif berdasarkan keilmuan statistik, namun bukan berdasarkan bukti bukti lapangan sebagaimana diharapkan metodologi Multi Stage Sampling Design. Kepala BPS Toba tak bersedia memberikan dari mana sumber data luas panen jagung dan data berita acara unit unit sampling data jagung tahun 2021. Kepala BPS Toba sampaikan ke media, silahkan bersurat ke BPS Pusat biar kami tindaklanjuti secara resmi.
Kadis Pertanian Toba, Bupati dan Wakil Bupati Toba, dan ketua DPRD Toba, Effendi Napitupulu belum memberikan respon atas pemberitaan ini, namun sekda Toba, Augus Sitorus telah Undang kami kru media untuk tatap muka langsung.(HS)