Kampanye IP2 Bupati Toba Poltak Sitorus adalah Pembodohan, Bukti APBD 2022 Pengadaan Benih Jagung Rp 5,9 Milyar Hingga Kini Belum Terlaksana

 





Toba, IMC - Firman Sinaga Ketua KPBRT (Komunitas Pembangunan Berkelanjutan Rakyat Toba) mengungkapkan bahwa Kampanye IP2 ( Index Penanaman 2 kali) hanya sebuah pembodohan hal tersebut diungkapkannya pada media Viral24 , minggu ( 18/ 09 /2022 )

"Pada dasarnya saya sangat mendukung kampanye IP2 itu, namun saya menolak jika tidak ada dalam program APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ) hal itu pernah saya sampaikan kepada Agus sitorus Sekda Toba di ruangan kerjanya pada bulan Juni 2022 , Program IP2 jangan dikampanyekan kalau hanya modal mulut. " ungkap Firman

Firman sinaga menguraikan bahwa program Visi dan Misi Bupati Toba sewaktu kampanye untuk pertanian sangat sangat cemerlang pro rakyat adalah

1. Membangun System Pertanian Berkelanjutan

Dengan:

1. Menganalisa Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman.

2. Rekayasa Tanaman

3. Teknologi Pembenihan

4.Teknologi Produksi Tanaman

5. Teknologi Perlindungan Tanaman

6.Bioteknologi Pertanian.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu

8. Industri Pembenihan

9. Teknologi paska panen, dan

10. Pemasaran Agribisnis


2. Menciptakan Pertanian Yang Makmur dan Sejahtera:

1) Meningkatkan SDM lewat penyuluhan dan pelatihan menuju bertani modern dan kreative agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian,

2) Menciptakan dan membagikan bibit unggul bekerjasama dengan lembaga lembaga peneliti, perguruan tinggi dan kementrian pertanian,

3) Meningkatkan Kualitas lahan, alat dan kondisi pertanian,

4) Mengendalikan harga lewat koperasi dan penetrasi pasar dalam dan luar negeri sehingga petani tidak merugi saat panen melimpah,

5) Memberdayakan petani untuk ikut berkontribusi melakukan agribusiness, 6) Bekerjasama dengan kementrian parawisata untuk membangun agrowisata

"Sekarang mari kita nilai dan analisa, apakah kampanye Bupati Toba IP2 adalah program serius Bupati Toba? Bilamana tidak, maka itu sebuah kejahatan sebab akan mengorbankan masyarakat petani dan hambur-hamburkan uang Negara untuk tujuan kampanye sia-sia." Kata Firman sinaga.

"Setelah Poltak menjabat Bupati Toba melupakan janjinya, malah dengan gencar gencar nya melakukan kampanye Tanam 2 kali panen 2 kali tanpa perencanaan matang dan hanya modal bicara.

Bahkan kampanye itu melibatkan Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani, Tanam 2 kali Panen 2 Kali.

Fakta lapangan, masyarakat tak merespon, hanya segelintir masyarakat merespon itupun diduga hanya karena pengaruh kepala desa yang kurang perhitungan saat musim tanam , Akankah kita biarkan Bupati Toba Kampanyekan IP2 tanpa perencanaan matang?

Tentu itu harus ditolak. IP2 harus dilakukan dengan perencanaan matang." Pungkasnya

Lanjut Firman pengadaan benih jagung APBD 2022 untuk diserahkan ke masyarakat sampai saat ini saja belum terlaksana, ini sudah pertengahan bulan Septemberr 2022. Kapan IP2?

Sebentar lagi masyarakat akan persiapan tanam untuk tanam padi sebagaimana kebiasaan masyarakat Toba.

Tanam 2 Kali Panen 2 kali adalah pecitraan palsu alias pembodohan, kita harus tolak IP2 ala Bupati Toba bila tanpa perencanaan matang, tak cukup modal bicara atau modal mulut kampanyekan tanam 2 kali panen 2 kali. Tanam cabe aja, sekali tanam maka panen berkali kali, namun itu tak perlu dikampanyekan.

Sebagai penutup Firman mengungkapkan Kasus Jagung Rp. 6 Milyar tahun 2021

Kasus tersebut sudah dalam perintah Penyelidikan Polda SUMUT.

Sumber dana pengadaan benih Jagung 2021 adalah bersumber dari Dana Refokusing 2021, dan pada tertanggal 8 July 2021 diadakan pengadaan benih, dan hanya berselang 8 hari, yakni tanggal 16 Juli 2021, bupati Toba langsung melakukan Tanam Perdana Jagung Pioner 2021.

"Pertanyaan, mengapa pengadaan benih jagung yang bersumber dana APBD 2022 sebesar Rp. 5.9 Milyar hingga saat ini belum terlaksana? Apa keterbatasan ketersediaan benih jagung Pioner 32 dapat dijadikan alasan? (Keterbatasan ketersediaan benih jagung Pioner 32 tahun 2022 merupakan bukti bahwa pengadaan benih jagung Pioner 32 tahun 2021 patut diduga Palsu). Ketika pengadaan bantuan benih jagung ke masyarakat pada tahun 2021, mengapa Bupati Toba tidak melakukan perencanaan matang, yang mana tujuan awal bantuan jagung adalah untuk pemulihan ekonomi sehingga diarahkan pertanaman jagung pada lahan sawah? Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa program Bupati Toba untuk tanam jagung 2021 minimal 50% adalah gagal total sehingga sangat merugikan masyarakat milyaran rupiah. " tutup Firman sinaga. (HS)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال