Aceh Tamiang, IMC - Akibat merebaknya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kaki pada hewan ternak, dikabarkan Puluhanan ekor lembu milik Masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang mengalami mati mendadak dengan kondisi kuku copot dan mulut berbusa.
Hal ini disampaikan Safruddin salah seorang peternak warga Kampung Paya Meta Kecamatan Karang Baru saat beraudiensi bersama DPRK Aceh Tamiang, Sekda Aceh Tamiang dan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Senin (09/05/22) sore, di Ruang Wakil Ketua I DPRK Aceh Tamiang.
"Sebelum lebaran kami sudah melihat ternak kami mulai mengalami keanehan, mulutnya mengeluarkan air ludah dan tidak mau makan serta jalannya pincang. Puncaknya pada lebaran kedua kondisi lembunya sudah tidak bisa bangun," ungkap Safruddin.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Safruddin berinisiatif memanggil mantri ternak guna melalukan penyuntikan kepada lembu yang kondisinya sudah terbaring dengan kuku kakinya sudah mulai mau copot.
Disebutkannya, ada 19 ekor lembu saya yang mengalami kondisi demikian, alhamdulillah, setelah 3 hari disuntik lembu tersebut sudah mengalami perubahan dan sudah mau makan, namun kondisi kuku kaki masih belum normal," ungkap Safruddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Safuan mengungkapkan bahwa ada ribuan ekor lembu milik masyarakat di 10 Kecamatan dari 12 Kecamatan mengalami kondisi serupa.
"Ada 1.881 ekor lembu dari 45.000 ekor lembu yang dilaporkan warga terkena wabah ini, rata-rata lembu ini mengalami gejala demam tinggi, mulut mengeluarkan air, tidak mau makan hingga kuku nyaris lepas. Berdasarkan hasil uji lab, didapati lembu-lembu ini mati dikarenakan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," ungkap Safuan.
Safuan mengatakan untuk mengantisipasi agar wabah ini tidak semakin meluas, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati dan telah melaporkan langsung kondisi ini dengan Kementrian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi Aceh.
"Tadi pagi saya melaporkan langsung kondisi ini kepada Menteri Pertanian melalui zoom metting, berdasarkan arahan beliau nantinya akan diturunkan Tim berikut obat-obatan untuk mengantisipasi agar wabah ini tidak meluas," ujar Safuan.
Safuan mengungkapkan saat ini Dinas Pertanian Provinsi Aceh telah merespon laporan ini dan akan mengirimkan obat-obatan seperti Anti Biotik, Penurun Panas dan Vitamin yang direncanakan akan tiba di Aceh Tamiang esok pagi.
"Insyaallah besok pagi obat-obatan ini akan tiba di Aceh Tamiang, dan sebelumnya kita akan terlebih dahulu melakukan pemetaan zonasi sebagai acuan untuk pendistribusian obat-obatan ini," ungkap Safuan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam hal ini Bupati Aceh Tamiang telah mengeluarkan edaran yang berisikan untuk meniadakan Pasar Hewan, melarang masyarakat untuk membeli dan menjual lembu.
"Himbauan ini dikeluarkan sebagai upaya antisipasi untuk mencegah wabah ini tidak semakin meluas," ujar Safuan seraya menunjukan surat edaran Bupati Aceh Tamiang Nomor : 520/2133/2022.
Terpisah, Abdurrahman Wahid, warga kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru mengatakan hal yang sama, bahwa sebanyak 25 ekor lembu miliknya juga terserang penyakit mulut dan kuku mengakibatkan lembu tidak bisa makan dan susah berjalan.
Menurutnya, ada ribuan ekor lembu yang mengalami penyakit tersebut, termasuk di Kampung Paya Meta, Kampung Suka Jadi(paya Bujuk), Tanjung Sementok dan beberapa Kampung lainnya.
Kita sangat prihatin dengan kondisi virus yang begitu cepat menyebar, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan banyak lembu warga yang akan mati, sebutnya
Sebelumnya, kata Abdurrahman Wahid, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Safuan bersama tim kesehatan peternakan dari laboratorium Medan Sumatera Utara telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah ekor lembu milik warga pada Rabu, 4 April 2022 di Kampung Paya Meta Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
Kita berharap, pemerintah kabupaten Aceh Tamiang dapat segera membantu para peternak lembu dengan menyediakan obat-obatan untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh ternak-ternak masyarakat, harapnya.