Firman Jaya Daeli ( Penulis ) |
Filsafat politik ekonomi kebudayaan dari Trisakti, pada
dasarnya amat berwarna dan berwatak Indonesia, sangat Indonesia Raya. Berdaulat
di bidang Politik ; Berdikari secara Ekonomi ; Berkepribadian dalam Kebudayaan,
merupakan doktrin filsafati dan prinsip ideologis konstitusional Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdaulat, kuat, adil,
demokratis, toleran, makmur, dan sejahtera - harus dibangun dengan berbasis
pada Trisakti. Ada relasi fungsional strategis dan teknis antara Trisakti
dengan "Ke-Indonesia-an".
Bangunan Indonesia yang demikian tersebut, menjadi semakin
kokoh dan kuat ketika berbasis dengan sejumlah faktor yang saling berkaitan dan
berpengaruh. Kekokohan dan kekuatan tersebut mengemuka dan menumbuh manakala
berbasis (bertumpu dan berakar) pada kualitas otonomi daerah, stabilitas sistem
keamanan, integritas supremasi hukum, dan mobilitas ekonomi kreatif. Penguatan
otonomi daerah, pemeliharaan sistem keamanan, penegakan supremasi hukum, harus
ditumbuhkan dalam kerangka membangkitkan dan menggerakkan perekonomian. Perihal
tersebut misalnya pembangunan dan pemajuan ekonomi hijau, ekonomi kreatif,
ekowisata, dan berbagai alternasi keekonomian lainnya.
Perspektif pemikiran utama dan pertimbangan dasar tersebut
terutama perihal stabilitas keamanan, menjadi materi pertemuan dan diskusi
Penulis bersama dengan Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Sonny
Aprianto. Kodam IX/Udayana membawahi komando teritorial Provinsi Bali, Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pertemuan
diskusi berlangsung di Ruang Kerja Pangdam, di Markas Kodam, Denpasar, Bali,
hari Selasa, tanggal 29 Maret 2022. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI saat bertemu
dan berdiskusi dengan Penulis, didampingi oleh beberapa Staf Kodam berpangkat
Kolonel (antara lain : Asisten Teritorial/Aster, Asisten Perencanaan/Asrena,
Asisten Logistik/Aslog, dan lain-lain).
Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada
dasarnya secara mendasar dan menyeluruh telah, sedang, dan semakin melakukan
penguatan dalam kerangka pembangunan, penataan, dan pemeliharaan stabilitas
sistem keamanan dan ketertiban (stabilitas keamanan). Polri juga mendukung
otonomi daerah dalam kerangka integrasi nasional dan NKRI. Demikian juga
filsafat politik hukum penegakan supremasi hukum, Polri beserta jajaran sebagai
Bhayangkara Negara, senantiasa dan semakin menunjukkan dan memastikan untuk
mengkondisikan dan menggerakkan pembangunan dan pemajuan perekonomian dan
ekonomi kreatif Indonesia Maju.
Ketika Penulis bertemu dan berdiskusi bersama dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Bali Ade Sutiawarman, perspektif yang sama juga menjadi materi dialog. Pertemuan diskusi, berlangsung di Ruang Kerja Kajati, di Kantor Kejati, Denpasar, Bali, hari Selasa, tanggal 29 Maret 2022. Kajati Bali Ade Sutiawarman menyampaikan dan menguraikan sejumlah pemikiran mendasar mengenai pembangunan kapasitas kelembagaan Kejaksaan (Adhyaksa) dan pengembangan kualitas sumber daya Kejaksaan. Juga mengenai penegakan supremasi hukum yang memiliki daya dan arah untuk mendorong dan mendukung percepatan pemulihan dan pertumbuhan perekonomian. Kemudian untuk meningkatan kualitas penegakan supremasi hukum dalam kerangka menuju dan membangun masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Bersama Kajati Bali Ade Sutiawarman |
Beberapa hari sebelumnya, Penulis telah mengunjungi Provinsi
Jawa Tengah (antara lain : Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Surakarta/Solo) ;
dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak hari Kamis - hari Senin,
tanggal 24 Maret 2022 - 28 Maret 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka untuk
melaksanakan beberapa tugas, tanggungjawab, dan kegiatan. Di waktu yang luang
dan berselang dengan pelaksanaan beberapa hal tersebut, Penulis berkunjung ke
sejumlah kawasan wisata strategis mendunia di Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah (Jateng). Selanjutnya mengunjungi Kota Surabaya (Provinsi Jawa
Timur/Jatim) dan kemudian ke Provinsi Bali sejak hari Senin, tanggal 28 Maret
2022. Kunjungan tersebut , juga untuk melaksanakan sejumlah tugas,
tanggungjawab, dan kegiatan selama beberapa hari.
Penulis mengunjungi kawasan wisata bersejarah yang bernuansa Ekonomi Hijau dan Ekonomi Kreatif "Kota Tua" di Semarang, Jateng. Juga beberapa kawasan wisata lainnya. Pembangunan dan pemajuan sejumlah kawasan tersebut merupakan proses dan hasil kerjasama yang baik, bagus, kreatif, inovatif, dan produktif antara Pemerintah Nasional di bawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi, Pemerintah Daerah Provinsi Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, dan Pemerintah Daerah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Walikota Hendrar Prihadi (Hendi) beserta seluruh jajaran dan kalangan terkait lainnya. Jajaran dan kalangan terkait tersebut, pada dasarnya tentu bertanggungjawab dan berperan serius untuk bekerjasama dengan kepemimpinan pemerintahan dan institusi eksekutif.
Kolaborasi tersebut bersifat menyeluruh dan mendasar, yang
sekaligus juga merefleksikan dan menunjukkan kualitas ide dan gagasan serta
profesionalitas kepemimpinan dan kinerja. Penguatan otonomi daerah dalam
kerangka pembangunan dan pemajuan Indonesia, pada dasarnya mengkonfirmasi
kualitas, kapasitas, kapabilitas, profesionalitas, integritas, dan kredibiltas
sistem dan kultur kepemimpinan. Tantangan kepemimpinan adalah pengujian
kualitas pelayanan dan pengabdian kepemimpinan. Khususnya terhadap pembangunan
daerah dan nasional serta pemajuan masyarakat dan bangsa yang adil, demokratis,
toleran, makmur, sejahtera dengan etos dan semangat Bergotongroyong.
Perihal kolaborasi pembangunan dan pemajuan otonomi daerah dan perekonomian kawasan (ekonomi hijau, ekonomi kreatif, dan ekowisata) tersebut adalah serangkaian "dinamika dan dialektika nafas panjang yang utuh dan menyatu". Intinya adalah mengintegrasikan keseluruhan ide, gagasan, agenda, kebijakan, dan aksi kegiatan. Khususnya dalam mengubah, membaharui, menata "wajah, isi, dan penampilan" kawasan Kota Tua di Kota Semarang. Kota Tua menjadi kota dinamis, dialektis, ekonomis, humanis, dan ekologis.
Pada gilirannya, menjadi sebuah kawasan wisata kuliner,
wisata budaya, wisata sejarah tanpa mengganggu, tanpa merusak, dan tanpa
menghilangkan substansi keasliannya dan kemurniannya. Kemudian pada akhirnya
semakin menantang dan menarik perhatian dan dukungan eksternal karena amat
bersifat dan bernuansa natural, kultural, dan sosial. Ada keunggulan regional
dan kearifan lokal untuk membangun dan memajukan kekuatan nasional. Masih ada
dan bahkan masih banyak lagi kawasan, lokasi, obyek kultural dan sosial di berbagai
daerah di Indonesia yang merupakan dan menjadi daerah tujuan wisata.
Masyarakat dan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika
dengan keseluruhan Sistem Nilai (Nilai-Nilai) Pancasila, senantiasa menumbuhkan
spritualitas membangun dan memajukan. Spritualitas tersebut harus senantiasa
berbasis dan berorientasi untuk menjaga dan merawat kebajikan dan keadaban akan
kesejarahan dan kebudayaan yang dikandungi dan dimiliki. Kemudian saling
memajukan demi untuk kebaikan terhadap kemanusiaan dan keutuhan ciptaan.
Pemajuan bagi masa kini dan masa depan bersama yang adil, demokratis, toleran,
makmur, sejahtera dengan etos dan semangat Bergotongroyong.
Kemudian, Penulis bertemu dan berdiskusi bersama dengan
beberapa institusi, eksponen, dan komunitas di Semarang, Jateng, hari Jumat dan
Sabtu, tanggal 25 Maret 2022 dan 26 Maret 2022. Pertemuan dan diskusi serta
berwisata kuliner bersama dengan Walikota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi).
Selanjutnya pertemuan dan diskusi bersama dengan Pimpinan komando teritorial TNI
AD di Kota Semarang, Jateng. Berlangsung juga pertemuan dan diskusi bersama
dengan eksponen Kejaksaan dan Ombustman RI di Semarang, Jateng.
Dialog berlangsung bersama antara Penulis dengan komunitas
Pengusaha dan UMKN serta kalangan Profesional dan Civil Society. Kemudian
rencana awal semula juga, Penulis mengunjungi Akademi Kepolisian (Akpol)
Lemdiklat Polri di Semarang untuk bertemu dan berdiskusi bersama dengan
Gubernur Akpol Irjen Pol. Suroto. Hubungan diskusi dan kaitan dialog dalam
kerangka kerjasama strategis dan teknis antar elemen kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan, mesti selalu ditegakkan dan digelorakan. Perihal
tersebut menjadi penting dan mendesak serta merupakan potensi dan kekuatan
ketika membangun dan memajukan Indonesia Raya. Atmosfir Indonesia Raya
berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila dan Butir-Butir UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945).
Hakekat atau intisari pembangunan dan pemajuan Indonesia, harus senantiasa berbasis pada penguatan daerah dan kawasan serta berbasis pada pemberdayaan warga dan masyarakat. Tentu dengan kearifan lokal yang plural - majemuk, demokratis, dinamis, dialektis, dialogis, humanis, ekologis, kreatif, dan inovatif. Ketika mengunjungi sejumlah kawasan dan melaksanakan sejumlah tugas, tanggungjawab, dan kegiatan di Kota Salatiga, Jateng, Penulis bertemu dan berdiskusi dengan beberapa kalangan dan jajaran, hari Sabtu, tanggal 26 Maret 2022. Kota Salatiga adalah Kota Bersejarah dan Kota Pendidikan, Kepariwisataan, dan Kebudayaan. Kota yang kreatif dan inovatif serta sejuk, teduh, dan dinamis. Kota Salatiga adalah kawasan natural, kultural, dan sosial yang penuh dengan Sistem Nilai Keunggulan.
Kawasan kewilayahan Kota Salatiga sangat terkenal dengan
kehadiran dan kemajuan Universitas Kristen Satya Wacana (UK Satya Wacana/UKSW).
Kota Salatiga dengan segala dan segenap keberadaannya, amat dikenal dan
terkenal di luar negeri (dunia internasional). Pengenalan dan keterkenalan
tersebut semakin menjadi berarti karena didukung dan dikuatkan (diperkuat)
dengan Jasa Pelayanan Pendidikan dan Kebudayaan serta SDM UK Satya Wacana. Lagi
pula karena faktor-faktor strategis lainnya yang berpengaruh dari berbagai
elemen dan komunitas kemasyarakatan dan kebangsaan lainnya di Kota Salatiga dan
Kawasan. Sejumlah elemen dan komunitas tersebut telah, tengah, dan terus
berperan untuk membangun Kota Salatiga dan memajukan masyarakat secara
menyeluruh.
Penulis bertemu dan berdiskusi bersama dengan Ketua DPRD
Kota Salatiga, Jateng Dance Palit dan Ibu. Juga bertemu dan berdiskusi bersama
dengan Akademisi/Dosen Pasca Sarjana UK Satya Wacana, Salatiga Doktor Marinus
Waruwu. Sebelumnya, bersama dengan Doktor Marinus Waruwu, di Kampus UK Satya
Wacana, dan setelah itu melanjutkan pertemuan dan diskusi sembari berwisata
kuliner di Kota Salatiga. Penulis beberapa kali pernah diundang menjadi
Penceramah, Pembicara, dan Dosen Tamu di Kampus UK Satya Wacana dalam sejumlah
kegiatan akademis dan acara keilmuan. Tradisi Kota Pendidikan senantiasa
bertumbuh dan berkembang dengan tradisi-tradisi keluhuran dan kemuliaan
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wacana pemikiran dan aksi percepatan pelaksanaan pergerakan
ekonomi dan pertumbuhan kewirausahaan Indonesia, menjadi senantiasa dan semakin
tumbuh subur ketika mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Kegiatan
kewirausahaan dan UMKM semakin berarti dan bermakna ketika diorganisasikan dan
digerakkan dengan sejumlah alternasi dan solusi perekonomian. Konstruksi,
substansi, dan narasi kewirausahaan dan UMKM bergerak dan berkembang menjadi
Ekonomi Kreatif, Ekowisata, dan bahkan Ekonomi Hijau. Sebuah dan serangkaian
keekonomian yang positif bagi kehidupan masyarakat dan keutuhan ciptaan di
Indonesia.
Bentuk dan pola kegiatan perekonomian masyarakat ekonomi milenial dan kaum muda telah, sedang, dan akan semakin dibangun dan digalakkan. Perihal aksi kegiatan tersebut, yang berkaitan dan berintikan pada ranah lintasan tersebut di atas, diselenggarakan di Kota Surakarta (Solo), Jateng, hari Minggu, tanggal 27 Maret 2022. Kota Surakarta dan kawasan sekitar, sejak dahulu sampai sekarang adalah sebuah kota yang berbasis dan berorientasi pada kultur keekonomian dan kewirausahaan. Kota Surakarta dan kawasan adalah sebuah atmosfir yang secara geostrategis dan kesejarahan, memiliki status dan posisi penting, berpengaruh, dan menentukan. Apalagi dengan segenap dan segala dinamikanya dan dialektikanya.
Format atau bentuk kegiatan tersebut bertajuk dan bertemakan
: "Final Day Hetero For Startup Season 2". Kegiatan diselenggarakan
di Gedung Hetero Space Solo, Jl. Jenderal Urip Sumoharjo, Kelurahan
Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Provinsi Jateng. Beberapa
pejabat, pengusaha, media-jurnalis, masyarakat milenial, dan kaum muda
keekonomian datang menghadiri dan mengikuti. Ada sejumlah tamu dan undangan
lainnya yang menyaksikan secara langsung. Hadir juga Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo dan Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa serta sejumlah Pimpinan
instansi Pemerintah dan komunitas swasta.
Kemudian juga datang menghadiri dan mengikuti kegiatan
tersebut, dari komunitas profesional, kewirausahaan, UMKM, kalangan milenial,
dan kaum muda kompetitif, kreatif, inovatif, produktif. Komunitas keekonomian
tersebut pada dasarnya bergerak dan bertumbuh dalam bidang kewirausahaan dan
UMKM serta lagi pula berbasis pada kemampuan dan kemajuan baru dan yang
terbarukan. Selanjutnya apalagi dengan keberadaan dan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi digital serta jasa pelayanan bisnis keekonomian,
kewirausahaan, UMKM yang serba kompetitif, cepat, mudah, kreatif, inovatif, dan
bermutu. Nuansa dan kenyataan akan keberadaan dan kemajuan tersebut akan
semakin menambah dan meningkatkan Indonesia Maju yang kualitatif dan
kuantitatif.
Penulis datang menghadiri dan mengikuti rangkaian kegiatan tersebut di atas, bersama dengan beberapa relasi. Komunitas relasi tersebut, pada dasarnya terkait dengan pembangunan dan pemajuan dunia keekonomian dan dunia kewirausahaan. Berkaitan juga dengan agenda penguatan kelas menengah sosial ekonomi yang kuat dan mandiri. Penulis dalam kegiatan dan kesempatan yang sama, bertemu dan berdiskusi juga bersama dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan sejumlah kalangan terkait. Perihal Kalangan tersebut, pada dasarnya amat mengapresiasi dan mendukung pergerakan dan pertumbuhan kewirausahaan dan UMKM.
Hakekat sesungguhnya dari kegiatan tersebut di atas adalah
dalam kerangka peningkatan, perluasan, dan percepatan untuk mewujudkan dan
membumikan Trisakti secara otentik dan konkrit. Doktrin dan spritualitas
Indonesia Raya (NKRI) yang dikukuhkan dan dikuatkan dengan Trisakti, harus
dapat dan mesti senantiasa dinarasikan ke dalam keseluruhan sistem dan kultur
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara Indonesia. Dengan demikian, kualitas
dan integritas Trisakti serta agenda Pembangunan Indonesia dan kebijakan
Pemajuan Indonesia senantiasa terjaga dan terawat.
Kemudian harus diletakkan dan dikembangkan dengan terus menerus secara berkelanjutan dan bermakna. Juga dengan berbasis dan berorientasi pada pergerakan dan penguatan keekonomian kawasan lokal dan regional. Juga pada perkembangan dan pertumbuhan kewirausahaan daerah-daerah di Indonesia untuk menuju dan membangun Indonesia Maju. Dengan demikian "Ke-Indonesia-an" menjadi semakin menuju, mengarah, menunjukkan, dan memancarkan "sinar dan terang" masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Filsafat dan hakekat yang otentik dan konkrit dari
kebermaknaan dan keberlanjutan Trisakti semakin relevan dan berdampak secara
meluas, mendalam, dan meningkat. Apalagi manakala keseluruhan prasyarat dasar
dan prinsip utama Trisakti senantiasa dinarasikan dan dipraxiskan dalam agenda
kebijakan strategis dan aksi kegiatan teknis. Perihal tersebut merupakan
peluang, pergumulan, dan tantangan bersama. Lebih khusus lagi menjadi peluang,
pergumulan, dan tantangan kepemimpinan di berbagai bidang-sektor dan
tingkatan-tataran.
Hakekat jiwa raga dan semangat nurani dari
konstitusionalitas Indonesia Raya yang berbasis Indonesia Maju adalah terletak
pada terbangunnya dan bertumbuhnya : "aspirasi dan realisasi Tujuan
Nasional NKRI". Keseluruhan letak pembangunan dan pertumbuhan tersebut
semakin menjadi otentik dan konkrit. Dan apalagi ketika masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia mengingat dan kemudian membumikan pesan moral terkuat dan
amanat konstitusional tertinggi. Terutama pesan dan amanat Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Bali, Rabu, 30 Maret 2022.
Penulis : Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam
Indonesia)
"Salam Sehat Dan Sukses Bagi Kita Semua Dalam Membangun
Indonesia Maju”