"Cafe Yuli Inul", Cafe Terpopuler di Taman Prawatasari Cianjur

Cianjur | Jabar, IMC - Bila anda berkunjung ke Cianjur, Taman Prawatasari merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib anda kunjungi,  karena taman ini merupakan bagian dari sejarah Cianjur. Nama tempat ini sendiri diambil dari tokoh Pahlawan Cianjur, yakni KH Raden Alit Prawatasari.

Selain itu, tempat ini berdekatan pula dengan tempat bersejarah lainnya, yakni makam Pangeran Hidayatullah, salah satu Pahlawan Nasional yang berasal dari Banjar - Kalimantan Selatan. Dengan demikian anda bisa berkunjung ke 2 tempat sekaligus dalam satu waktu.

Taman yang diresmikan Pemkab Cianjur pada 18 Januari 2016 ini dilengkapi dengan Stadion Olahraga, wahana permainan anak-anak, mushola, toilet yang cukup bersih, dan beberapa deretan kios/cafe.

Bila anda lelah berkeliling, kios/kafe di area Taman bisa menjadi pilihan rest area yang tepat, yang menyajikan makanan dan minuman dengan harga yang sangat terjangkau.
Salah satu kafe yang cukup populer yakni "Cafe Yuli Inul", letaknya yang strategis didekat pintu masuk menjadi pilihan utama pengunjung diantara 33 kios yang berderet sepanjang Taman.

Sangat mudah menemukan lokasi Cafe ini, bila anda meng-klik Taman Prawatasari Cianjur di Google Maps, maka akan muncul nama "Cafe Yuli Inul", satu satunya nama Cafe yang terdeteksi oleh Google Maps saat ini.

Namun anda tak perlu khawatir, walaupun cafe ini terletak di dekat pintu utama, harga minuman maupun makanan sangatlah terjangkau, sehingga cafe ini menjadi tempat favorit kalangan pelajar yang juga hendak berburu Free Wi-fi yang disediakan pihak pengelola.

Taman Prawatasari merupakan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai fasilitas umum, dengan beragam fungsi seperti fungsi rekreasi, pendidikan dan olahraga.

Selain itu, taman seluas 2,7 hektar ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota, melindungi sistem air, pemenuhan kebutuhan visual, menahan perkembangan lahan terbangun/sebagai penyangga.

Pembangunan ruang terbuka hijau ini juga untuk melindungi warga kota dari polusi udara, serta sebagai estetika yaitu pengikat antar elemen gedung dalam kota, pemberi ciri dalam membentuk wajah kota dan unsur dalam penataan arsitektur perkotaan. (Muezza)


Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال