Analisis Akal Sehat Model Rocky Gerung: Membedah Kasus Penahanan Perawat DA Oleh Polres Aceh Barat.

Analisis Akal Sehat Model Rocky Gerung: Membedah Kasus Penahanan Perawat DA Oleh Polres Aceh Barat.

Oleh: T. Iskandar Faisal (Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PPNI Aceh)

Ketika saya mencoba melakukan pencarian di google pengertian Rumah sakit (RS), ternyata RS adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Dari makna itu, terlihat bahwa yang bekerja di RSUD Meulaboh pada saat penyuntikan obat yang berakhir pada kematian ananda Alfa Reza (11) di Hari Jumat, 19 Oktober 2018 bukan cuma perawat saja.

Fakta bahwa ketika ada seorang pasien yang dirawat, tidak mungkin hanya Perawat DA sendiri yang bertugas, pasti ada petugas lainnya seperti dokter.

Kalau DA menyuntik obat, apakah obat tersebut DA yang tulis resep, DA yang mengeluarkan obat dari apotik dan DA yang menyuntik atas inisiatif sendiri?

Hanya orang dungu saja yang berpikir kalau DA dinas malam sendiri, menulis resep sendiri, mengambil obat di apotik sendiri dan menyuntik atas inisiatif sendiri.

Akal sehat saya berjalan bahwa pada saat kejadian ada seorang dokter yang diberikan legalitas oleh negara untuk mendiagnosis penyakit pasien, yang diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan medis tertentu dan yang diberikan kewenangan untuk meresepkan obat.

Saya ingat Rocky Gerung selalu mengajak kita menggunakan akal sehat, bukan akal dungu.

Ketika polisi menahan DA (perawat) dan EW (bidan), akal sehat kita harus berjalan bahwa tidak mungkin DA dan EW bekerja sendiri pada malam insiden maut tersebut.

Mutlak ada dokter yang memerintahkan  penyuntikan obat untuk ananda Alfa Reza yang kemudian ananda kita ini meninggal.

Nah, ketika DA (perawat) dan EW (bidan) dua tenaga honorer yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat pada hari Kamis (17/1) dalam kasus meninggalnya pasien Alfa Reza (11) seusai disuntik (19/10/2018), seharusnya ada tersangka lain dalam kasus itu.

Akal sehat saya berproses terus dan berharap polisi juga menggunakan akal sehat untuk melebarkan pemeriksaan pada dokter yang bertanggungjawab dalam pengobatan ananda Alfa Reza.
Akal sehat polisi juga harus berjalan, bagaimana seorang bidan bertugas diruang perawatan yang bukan kompetensinya?

Apakah mungkin bidan itu bekerja sendiri, menempatkan dirinya sendiri di RSUD pada ruang perawatan yang tidak ada satu butirpun kewenangan bidan disitu?

Oleh karenanya polisi harus juga melebarkan pemeriksaan pada tingkat manajemen RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, bagaimana sistem rekrutmen, sistem penempatan kerja, sistem penggajian dan sistem-sistem lain yang masih seperti hantu yang gentayangan di langit RS tersebut.

Tolong polisi memeriksa pihak manajemen RS apakah ada indikasi mereka memperkerjakan perawat tanpa STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIPP (Surat Izin Praktek Perawat)?

Tolong juga polisi memeriksa pihak manajemen yang menempatkan bidan pada ruangan perawatan yang bukan area kompetensinya.

Akhirnya saya mengajak kita semua mau menggunakan Analisis Akal Sehat Model Rocky Gerung: Membedah Kasus Penahanan Perawat DA Oleh Polres Aceh Barat. (red)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال