Pacitan, Pewarta - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pacitan. Terus mendesak pemerintah agar serius dalam menyikapi masalah kedangkalan sungai gerindulu yang meresahkan warga masyarakat, seperti halnya audiensi yang dilakukan pada hari ini dengan BBWS Bengawan Solo. Kamis (22/11/2018).
Audiensi tersebut dilaksanakan di aula kantor BAPPEDA yang dihadiri BBWS Bengawan Solo, Dinas terkait, PC PMII Pacitan, Perwakilan Camat (Arjosari, Kebonagung, Ngadirojo), Staf Ahli Bupati (jhoni).
Sebelum audiensi dari pihak pemerintah memaparkan kinerja yang telah dilakukan pasca bencana juga dari BBWS Bengawan Solo.
Rojihan Ketua PC PMII Pacitan mengatakan bahwa masalah kedangkalan sungai gerindulu ini harus betul-betul diperhatikan serius dan harus menjadi prioritas program sifatnya secepatnya ditangani agar ketika hujan turun masyarakat tak diombang ambing kekawatiran.
" inginnya masyarakat adalah segera normalisasi, dan harus menjadi perhatian penting" tuturnya.
Ia juga menyampaikan akan terus mengawal mengawasi hingga realisasi pasalnya mendengar dari salah satu perwakilan dari kecamatan arjosari Sardi sekaligus PJ Kepala Desa Karangrejo bahwa sebetulnya usulan ini juga disampaikan pada tahun lalu pada tanggal 28 Oktober 2017.
"Sebetulnya harus ditinjau kembali usulan tahun lalu yang juga dari berbagai pihak ada inginnya masyarakat ya Normalisasi" kata Sardi.
Beberapa kecamatan yang terdampak diantaranya Kecamatan Arjosari, Pacitan, Tegalombo, Kebonagung, dan sekitarnya juga Pondok Tremas, Pondok Kikil.
Untuk 2019 awal akan ditangani gunung yang menjadi sumber kedangkalan sungai yang sering longsor niku yai, juga masalah pondok kikil dan sekitaran tremas akan diprioritaskan.
Ternyata normalisasi 2019 belum dianggarkan tadi niku, maka dalam audiensi kami mendesak agar normalisasi dibersamakan dengan penanganan gunung yang menjadi sumber kedangkalan sungai gerindulu.
Tags
Peristiwa