Cilacap | Jateng, IMC - Danramil 03/Kroya, Kodim 0703/Cilacap, Kapten Inf Ngadisan mengapresiasi Parjo Utomo seorang petani Desa Karangturi, Kecamatan Kroya yang kreatif memanfaatkan sepeda motor tua miliknya yang di modivikasi sebagai pompa air guna mengairi lahan sawahnya, Selasa (22/05).
Kapten Inf Ngadisan disamping sebagai seorang Danramil di wilayah Kroya, juga bertangung jawab untuk mensukseskan program pemerintah yakni Upsus Pajale juga mengatasi kesulitan rakyat, Danramil bersama anggota, PPL dan warga melaksanakan kegiatan groprok tikus, dimana untuk Desa Pekuncen dan Karangturi untuk saat ini mulai ada serangan hama tikus. " kami bersama Babinsa, PPL dan warga bersama-sama membrantas hama tikus," kata Danramil.
Disaat kegiatan groprok tikus berlangsung, Danramil melihat petani dari Desa Karangturi yakni Parjo Utomo yang kreatif memanfaatkan teknologi untuk mengatasi kekurangan air dilahan sawahnya menggunakan motor tuanya yang dijadikan sebagai pompa air motor, melihat hal seperti ini Danramil sangat mengapresiasi dan merasa bangga atas kreativitas petani diwilayah binaannya.
"Hal baik seperti ini harus memberikan contoh kepada petani yang lain, agar kepada para petani yang tidak mempunyai mesin sedot air bisa mencontoh, karena cara mengatasi kekurangan air sangat efektif dan efisien." Ujarnya.
Parjo Utomo seorang petani warga dari RT. 05 RW. 04 Desa Karangturi ini menjelaskan, awal mulanya dia menggunakan pompa air motor ini didapat dari anaknya Aji Nugroho yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMK Ma'arif Kroya, saat selesai PKL Aji membuat pompa air motor menggunakan motor tua miliknya, dengan modal uang Rp. 450.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Ribu) untuk membeli mesin, dan dengan Pertalite 2,5 Liter sudah bisa mengairi sawah seluas setengah bahu selama 24 jam, ini lebih murah dibanding menggunakan mesin sedot air biasa yang bisa menghabiskan Pertalite sebanyak 9 liter selama 24 Jam." Kata Parjo.
Lebih lanjut kata dia, bila menggunakan pompa air motor tidak perlu ribet angkat junjung serta bisa membawa keperluan sawah lain seperti pupuk dan tangki semprot dalam sekali angkut, " tutur Parjo Utomo. (Sty)