Brebes | Jawa Tengah, IMC - Pasangan KH
Niamullah Abdul Karim dan Ahmad Failasuf didaulat dan ditetapkan memimpin
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tanjung setelah mendapatkan
kepercayaan pada Konferensi MWCNU Tanjung, di Madrasah Diniyah Badrul Huda Desa
Sarireja, Tanjung, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (19/4).
Kiai Niam terpilih menjadi Rais Suriyah
menggantikan Kiai Mudrikah sedangkan ustadz Failasuf sebagai Ketua Tanfidiyah
menggantikan H Sodikin (alm). Mereka bakal memimpin NU Tanjung periode
2018-2023.
Pemilihan Rais melalui sistem Ahlul Hali
Wal Aqdi (AHWA) setelah lima ulama setempat ditunjuk musyawirin untuk
selanjutnya bermusyawarah mufakat memilih Rais Syuriyah. Lima ulama setempat
yakni Kiai Amin, Kiai Sodiq, KH Mudrikah,
Gus Kholil dan ust Fatkhul.
Rais yang dipilih AHWA adalah Pimpinan
Ponpes Albukhori 2 Lemah Abang, Tanjung,
tersebut mengajak agar Nahdliyin
mempelajari aswaja dan mendalaminya untuk menjadi NU yang tulen.
"Nahdliyin harus terus Ngaji,
ngaji, dan ngaji dengan landasan ahlak yang terpuji, oleh karena itu mari
utamakan ahlak dan diikhlaskan berjuang demi ngurip urip agama Islam. Jalankan
kepesantrenanya dan selalu beradab," ungkapnya.
Pada sidang Pleno yang dipimpin
Sekretaris PCNU Brebes H Ali Nurdin dan Wakil Sekretaris PCNU Lakhmudin,
memimpin pemilihan Ketua Tanfidziyah. Tahap awal, berhasil meraih suara untuk
Failasuf 8 suara, Wahidin 5, H Sodiq 1, Gus Kholil 1, Marzuki 1, Mustofa 2,
Abdul Majid 2, Tarmidi 1, dan Misbah 1.
Karena persyaratan untuk tahap
selanjutnya harus mengantongi minimal 5 suara maka hanya Failasuf dan Wahidin
yang berhak maju tahap berikutnya.
Setelah melalui proses pemilihan tahap 2
akhirnya Ahmad Failasuf dari desa Sengon mendapatkan 12 suara dan Wahidin dari
desa Kubangputat meraih 10 suara dari 22 suara yang diperebutkan.
Dengan demikian Ahmad Failasuf didaulat
menjadi Ketua Tanfidziyah MWC NU Tanjung, Kabupaten Brebes periode 2018-2023.
Ketua Panitia Solilhin menjelaskan,
Konferensi MWC juga menjadi bagian dari Harlah Ke-95 NU. Sebelumnya, telah
digelar pawai ta'aruf yang diikuti 85 mobil, 350 motor, 35 tosa.
Peserta terdiri dari seluruh warga NU
dan banom NU. Sebelum pawai, didahului apel banser. Selanjutnya, peserta
menempuh jarak lebih kurang 10 kilometer. Rute yang dilalui Pasar Bawang
Sengon, Kemurang, Pejagan, Tengguli, Luwunggede, Kersana, dan finish Pasar
Bawang.
Puncak acara berupa pengajian umum
dengan tausiyah Habib Luthfi bin Yahya, KH Mansyur Tarsudi, dan Syarifudin yang
terkenal dengan sholawat merah putihnya.(Wasdiun)