Standard Chartered Gelar Seminar Keuangan Wealth-on-Wealth

Jakarta, IMC - Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan nilai tambah kepada nasabah prioritas, Standard Chartered Bank menyelenggarakan seminar keuangan Wealth on Wealth (WoW). Giat seminar digelar di Hotel Mulia, Senayan - Jakarta (Selasa, 6/02/2018), mengangkat tema Indonesia 2018: "Building Upon a Strong Base".

Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi pandangan dan informasi terkini seputar ekonomi global, regional dan nasional; termasuk dinamika terkini dalam pergeseran lansekap digitalisasi dalam bisnis, nuansa politik, serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi navigasi bisnis dan keputusan berinvestasi.

Seminar yang telah memasuki ke-14 penyelenggaraan ini juga akan menjadi platform, dimana Stanchart Bank meluncurkan sejumlah produk Bancassurance bersama PT Prudential Life Assurance, dan reksa dana bersama PT Bahana TCW Investment Management.

Dalam seminar tersebut dibahas secara mendalam dinamika ekonomi, iklim investasi, dan bagaimana Stanchart Bank merespon dengan menerapkan strategi utama di segmen Retail Banking, serta mempersembahkan sejumlah produk wealth management di tahun ini.

Seminar menghadirkan beberapa Narasumber, antara lain: Rino Donosepoetro (Chief Executive Officer, Stanchart Bank Indonesia), Bambang Simarno (Country Head, Wealth Management, Stanchart Bank Indonesia), dan Aldian Taloputra (Chief Economist, Stanchart Bank Indonesia).


"Indonesia 2018: Building Upon a Strong Base"

Dikemas dengan topik utama "Indonesia 2018: Building Upon a Strong Base," seminar yang diikuti 2.500 nasabah di lima kota yaitu Bandung, Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, mendiskusikan berbagai peluang dan tantangan berinvestasi di tengah momentum pertumbuhan ekonomi nasional, regional, global di sepanjang tahun ini.

Rino Donosepoetro saat membuka acara tersebut mengatakan, penyelenggaraan seminar WoW kali ini menandai tahun ke-14 komitmen Bank, yang secara konsisten berbagi pandangan bagi nasabah untuk memandu mereka dalam berinvestasi, seiring dengan dinamika pasar finansial global yang juga membawa pengaruh terhadap situasi ekonomi nasional.

"Tahun ini merupakan tahun yang menarik, dimana keputusan finansial dan berinvestasi, akan seringkali dipengaruhi politik mengingat adanya Pilkada dan musim Pemilu yang segera berlangsung", ujar Rino.

"Namun dengan fundamental yang kuat, kami yakin PDB Nasional tahun ini akan terus bertumbuh dengan didorong oleh konsumsi swasta dan investasi. Dengan melihat peluang dan landasan yang kuat tersebut, kami terus mencari solusi untuk dapat memenuhi kebutuhan bagi nasabah melalui produk - produk inovatif Bank," sambungnya.

Menurut Aldian Taloputra, ia meyakini di tahun ini pertumbuhan PDB didorong oleh beberapa faktor.

"Pertama, kami berpandangan pengeluaran fiskal kemungkinan akan tetap ekspansif. Dengan target defisit anggaran yang cukup konservatif yaitu 2,2 persen fari PDB. Kami percaya bahwa pemenntah memilki ruang untuk meningkatkan pengeluaran sejalan dengan membaiknya prospek penerimaan pajak. Kedua, kita mengharapkan konsumsi swasta relatif stabil di tahun ini, yang didukung oleh tersedianya lapangan pekerjaan, inflasi yang terkendali, dan terjaganya stabilitas keuangan," ungkap Aldian.

"Lalu, kami percaya investasi swasta, baik domestik maupun asing, akan mampu meningkat ditengah membaiknya keseluruhan iklim ekonomi. Negara juga tengah membuat reformasi ekonomi yang mampu mendorong investasi, dan meningkatkan peran sektor swasta. Hal ini tercermin dalam naiknya peringkat Indonesia dalam survei Ease of Doing Business oleh Bank Dunia di tahun lalu," imbuhnya.

Dengan adanya beberapa peluang yang didasari landasan kuat reformasi ekonomi, Bambang Simarno menambahkan, Seminar WoW merupakan salah satu cerminan komitmennya, dimana nasabah menjadi prioritas utama Bank.

"Melalui platform WoW, kami berkomitmen untuk memandu nasabah atas pilihan - pilihan investasi mereka. Dengan didasari pemahaman atas pasar ekonomi global, regional dan Nasional, serta dinamika perubahan prioritas keuangan setiap tahun, sesuai kebutuhan nasabah di tiap tahapan kehidupannya, " ujar Bambang.

Dalam Seminar WoW, Standard Chartered juga memperkenalkan rangkaian produk Wealth Management baru, yaitu Bahana Dana Ekuitas Prima (DEP), sebuah reksadana saham dengan strategi indeks yang menawarkan nilai kompetitif dan diversifikasi optimal.

DEP memberikan kesempatan kepada nasabah dengan profil risiko investasi agresif untuk berinvestasi pada 30 saham anggota IDX30, yaitu 30 saham selektif yang dipilih dari LQ45 dengan kriteria likuiditas tinggi dan kinerja terbaik.

Kenapa reksa dana strategi indeks? Faktanya dalam 5 tahun terakhir (per Desember 2017), reksa dana saham pada umumnya sulit untuk mengalahkan indeks acuannya sendiri. Dari berbagai indeks yang sering dijadikan acuan, IDX30 terbukti memberikan imbal hasil yang lebih optimum dibandingkan indeks lainnya.

Selain itu dalam memenuhi kebutuhan nasabah atas perlindungan Jiwa sekaligus investasi, Standard Chartered Bank bekerja sama dengan Prudential Indonesia menghadirkan 2 dana investasi terbaru dalam mata uang US Dollar bernama PRUlink US Dollar Global Low Volatility Equity Fund (DGLV) dan PRUlink US Dollar Global Emerging Markets Equity Fund (DGEM), yang melekat pada produk unit link VERSAlink investor account (premi tungga) dan VERSAlink maxima account (premi regular).

Kedua dana investasi tersebut sesuai bagi nasabah berprofil risiko agresif dengan pandangan investasi jangka panjang. PRUlink US Dollar Global Low Volatility Equity Fund dipersembahkan kepada nasabah yang memanfaatkan strategi investasi dengan risiko gejolak rendah, untuk meraih potensi hasil yang optimal, dan membuka peluang bagi nasabah untuk mendiversifikasi aset dengan berinvestasi di 390 saham perusahaan global.

Sementara itu PRUlink US Dollar Global Emerging Markets Equity Fund memiliki fokus investasi pada saham-saham dengan fundamental terbaik di 25 negara berkembang.

Peluncuran dana investasi ini adalah momen yang spesial untuk memberikan kesempatan kepada nasabah Standard Chartered Bank, untuk turut serta dalam mengambil manfaat dari perbaikan ekonomi dunia.

"Kami menargetkan pertumbuhan bisnis Wealth Management dapat meningkat sebesar 20% di tahun ini. Selain meluncurkan sejumlah produk investasi baru, penerapan digitalisasi untuk akses ke produk-produk wealth management menjadi strategi kami di tahun 2018 ini," tukas Bambang.

Dalam penyelenggaraan Wow tahun ini, Standard Chartered didukung oleh beberapa mitra yaitu: PT Prudential Life Assurance, PT Ashmore Asset Management Indonesia, PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNP Paribas Investment Partners, PT Eastspring Investments Indonesia, PT First State Investments Indonesia, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajement Indonesia, PT Schroder Investment Management Indonesia, Bayu Buana dan Etihad Airways.

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال