16 Tahun Mengajar Ngaji Meski Dalam Kondisi Terbaring Lemah, Kini Rumahnya Dibedah Korem 071/WK Agar Layak Huni



Banyumas, IMC - Perjuangan Sang Ustad Sugiarto yang rajin mengajar mengaji anak-anak desanya, meski ia terbaring lemah tak berdaya diranjang selama 16 Tahun setelah musibah laka lalin menimpa sang ustad, kini terpenuhi impiannya.


Impian sang Ustad Sugiarto (38) terpenuhi setelah TNI dari Korem 071/Wk bersama dengan masyarakat yang peduli sesama, membantu membedah rumah sang Ustad yang ditempati bersama orang tuanya tersebut. 

Bedah rumah sang Ustad dilakukan Korem 071/Wk bersama masyarakat peduli sesama dengan menambah ruangan dalam rumah sesuai impian ustad Sugiarto agar ruangan yang ada di dalam rumah diperluas agar para anak didiknya dapat khusu belajar mengaji bersama. 


Penambahan ruangan diperluasnya ruang gerak untuk berkumpul bersama belajar Al Quran agar tidak berdesakan para muridnya dan diperlebarnya pintu kamar sang Ustad agar dapat beristirahat dengan nyaman dikamar setelah mendapat bantuan tempat tidur rumah sakit. Pintu kamar diperlebar hingga 170 cm, dan penambahan ruang belajar mengaji di sebelah rumah dengan dibuatkannya semacam teras rumah untuk tempat belajar berukuran 6 meter x 4 meter yang diatasnya diberi penutup atap teras.


Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi menyampaikan, apa yang dilakukan terebut sebagai bentuk TNI peduli masyarakatnya. 

"Kegiatan ini sebagai bentuk dan wujud kita TNI khususnya Korem 071/Wk peduli terhadap kesulitan rakyatnya. Kepedulian TNI untuk memantapkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, serta sebagai bagian dari upaya TNI untuk menyukseskan program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan", ujarnya. 


"Korem 071/Wk sebagai bagian dari komponen utama dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI, yang bertugas dalam pemberdayaan wilayah khususnya diwilayah jajaran Korem 071/Wk harus dapat mempelopori usaha-usaha dalam rangka membantu kesulitan yang dialami masyarakatnya. Disamping itu, sebagai wahana mendekatkan TNI kepada rakyat, agar rakyat selalu mencintai TNI nya. Rakyat ibu kandung TNI dan inti kekuatan kita adalah kemanunggalan TNI dan Rakyat. Dengan terjalinnya hubungan yang erat bersama rakyat TNI kuat, bangsa Indonesia akan tetap ada sampai kapanpun. Karena dengan kedekatan yang semakin kuat dan kokoh, persatuan dan kesatuan akan semakin kuat dan kokoh pula", terangnya. 

Dikatakan Danrem, apa yang dilakukan ini sebagai wujud pesan moral Panglima Besar Jenderal Soedirman yakni "Janganlah kamu berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya, karena sebatang lidi tidak berarti apa-apa, namun bila lidi diikat menjadi sapu, akan menyapu segala-galanya".


"Pesan moral tersebut sangat besar arti dan maknanya bagi kita semua, karena ibarat kita lidi-lidi tersebut, kita harus dapat bersatu dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI. Kita tidak boleh terpecah belah, kita harus solid dan kompak dan kita harus menjaga kebersamaan dan kegotongroyongan demi NKRI", ungkapnya. 

"Kegiatan ini kita lakukan bersama-sama dengan masyarakat yang peduli terhadap sesamanya, dikerjakan bersama komponen dan elemen masyarakat yang ada diwilayah untuk membantu kesulitan masyarakat dilingkungan sekitarnya", ujarnya. 

"Kita lakukan ini bersinergi dengan komponen dan elemen yang ada diwilayah, bersatu padu, bahu membahu, bekerjasama dan bergotong royong bersama membatu saudara kita yang mengalami kesulitan," terangnya. 

"Saya sangat apresiatif dan empati khususnya kepada Ustad Sugiarto dan keluarga yang sedang mengalami cobaan Allah SWT. Karenanya, TNI melalui Korem 071/Wk bersama dengan masyarakat peduli sesama mengulurkan tangan untuk membantu kesulitan yang dialami Ustad Sugiarto dan keluarga. Saya juga berharap, semoga dengan hal yang positif seperti ini dapat menginspirasi diri kita dan satuan yang lainnya untuk selalu melahirkan kebaikan dimanapun kita berada dan bertugas," katanya. 


Sementara itu, ibu Taslem (53) ibu dari Ustad Sugiarto mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada TNI khususnya Korem 071/Wk dan masyarakat yang peduli terhadap sesama, yang telah membantu membuatkan ruangan untuk beraktifitas anaknya mengaji bersama anak-anak didiknya.

"Kami sangat berterima kasih kepada TNI khususnya Korem 071/Wk bersama masyarakat peduli sesama yang telah membantu kami membuatkan ruangan untuk beraktifitas belajar mengaji bersama anak-anak sesuai impian dan harapan anak kami. Semoga apa yang telah diberikan ini, mendapat pahala dan barokah dari Allah SWT," terangnya. 

Begitupula sang Ustad Sugiarto mengungkapkan terima kasihnya atas segala bantuan dan dorongan moril kepadanya, dengan hal ini untuk menjadikan penyemangat dalam kehidupannya. "Bravo TNI, semoga TNI tetap jaya dan TNI lebih dekat lagi dengan rakyatnya," katanya. 

Disamping mengungkapkan rasa terima kasihnya atas harapan dan impiannya terkabul dengan diperluasnya ruangan untuk belajar mengaji, Ustad Sugiarto juga mempunyai keinginan yang belum terlaksana yakni semacam taman bacaan atau perpustakaan yang didominasi buku-buku tentang pengetahuan agama Islam berupa fiqih, akhlakul karimah dan sebagainya termasuk Kitab Suci Al Quran dan bacaan lain tentang Islam serta etalase untuk tempat menyimpan buku-buku tersebut.

Penulis : Didy Prabowo/Penrem.071/WK
Penyunting : Red

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال