Letnan Kolonel Kav Kristiyanto Hadiri Kirab Merah Putih




Tegal, IMC – Dalam rangkaian Acara Do'a bersama Dandim 0712/Tegal Letkol Kav. Kristiyanto S.Sos. hadiri acara kirab merah putih  untuk memeriahkan peringati HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2017, dengan Start dari depan pasar pagi kota Tegal dan finish depan masjid Agung kota Tegal. Kamis (17/17).

Kirab Merah Putih dilepas oleh Kapolres Tegal Kota : AKBP Semmy Ronny Thabba, SE di dampingi oleh Dandim 0712/Tegal Letkol Kav. Kristiyanto S.Sos. dan pengasuh pondok pesantran Darul Hijrah kota Tegal Habib Thohir.



Adapun peserta kegiatan kirab merah putih diikuti oleh pasukan Paskibra 17 Bendera Merah Putih dari SMA N 3 Kota Tegal, pasukan pembawa bendera besar yang diusung dengan 12 orang, pasukan Drama (DH) terdiri dari para santri  Ponpes Darul Hijrah kota Tegal, pasukan Drum Band Kodim 0712/Tegal, pasukan gabungan TNI/Polri dan pasukan Banser, Kokam,  Hisbul Wathon dan Pagar Nusa Kota Tegal serta Grup Rebana (Hadroh) dari Jam'iyyah rotiban kota Tegal.

Sedang rute Kirab tersebut yang dilalui Star depan Pasar Pagi Jl. Ahmad Yani - Jl. KH. Mansyur - Jl. Wahid Hasyim - Finish depan Masjid Agung Kota Tegal. Dilanjutkan Tabliq Akbar bersama Habib Thohir Bin Abdulah Al Kaf dalam rangka HUT RI ke-72 dengan tema "Doa untuk para Pahlawan Indonesia".


Tak ketinggalan pula penampilan drama kolosal untuk memeriahkan HUT RI dengan kisah perjuangan kemerdekaan yang di prakarsai oleh para ulama dan pemuda untuk mengusir penjajahan di muka bumi Indonesia. 
Dalam alur cerita drama kolosal ini Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno kemudian memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.

Namun selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut. 

Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.  (Sawong)

Laporan Wartawan IMC Tegal Sawong Adji Wisnu Tama

Editor : Agustian Valentino

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال