Aceh Tamiang, IMC - Buruknya kondisi jalan membuat aktivitas masyarakat terganggu ketika melintasi Jalan kelok sembilan di desa Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang.
Jalan itu adalah akses utama dari Babo ke Kuala Simpanh dan melewati tiga desa, yakni desa Rantau Bintang, desa Sunting dan desa Serba dan jalan ini sudah ada sejak jaman Belanda. Terbukti dengan adanya situs-situs dan bekas bangunan atau beton keras peninggalan zaman belanda.
''Lihat saja berlobang nya dimana-mana seperti kubangan. Jadi, bagi para pengendara roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati dan sering terjadi nya perampokan di daerah ini, apabila melintas di jalan ini,” jelas Sapari Safwan, SE., tokoj bandar pusaka yg juga mantan Pj Datok Penghulu dan Sekdes Rantau Bintang, Jumat (18/8/2017) di Jalan Kelok Sembilan, Kampung Babo.
Ia menyatakan akibat jalan rusak banyak masyarakat yang dirugikan. Seperti halnya kecelakaan dan kendaraan berpotensi cepat mengalami kerusakan, yang dialami pengendara sebagai pengguna jalan.
Safwan yang setiap hari melintas di jalan tersebut. Dirinya sangat prihatin melihat kondisi jalan kelok sembilan banyak yang rusak dan berlobang.
"Bagaimana tidak prihatin sudah 72 tahun kemerdekaan jalan ke desa kami masih begini terus. masak dana aceh tamiang yang besar ini tidak bisa membangun jalan bagus dan akses ke tempat desa kami," terangnya.
Safwan mengungkapkan kurangnya perhatian dari pemerintah Kabupaten Aceh tamiang jalan ini dibiarkan begitu saja sampai sampai seperti kubangan kerbau dan Sudah sepantasnya mendapat perhatian dari pihak terkait, karena merupakan jalan umum yang selalu sibuk dan dilalui banyak warga.
"Semoga ini diperhatikan oleh ketua Dewan dan anggota dewan Aceh Tamiang agar akses jalan masyarakat tidak terganggu, perekonimian desa lancar dan tidak menimbulkan korban," ungkap Safwan penuh harap. (Bembeng)
Laporan Wartawan IMC Aceh Tamiang Bambang Herman
Editor : Syf