Malang,
IMC - Keluarga besar civitas akademika Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Sabtu
(8/7/2017) kemarin, tepat pukul 10.00 WIB, mengadakan acara Halal Bi Halal
dengan para dosen, staff, pihak yayasan, mahasiswa-mahasiswi Unitri dan para
tamu undangan. Dan acara Halal Bi Halal ini, dibuka oleh Rektor Unitri Prof.
Dr. Ir. Wani Hadi Utomo di GOR Unitri.
Dalam sambutannya, Rektor Unitri mengatakan, “Setelah
kita puasa, kita harus saling memaafkan. Tidak baik kalau kita hidup dalam
permusuhan. Idul Fitri telah membawa kemenangan bagi kita umat Muslim di
dunia,” kara Rektor Wani.
Hal lain disinggung Rektor Wani adalah mengenai
dirinya yang telah lama menjabat sebagai rektor, sebaiknya sudah waktunya untuk
diganti. “Saya sudah 17 tahun sebagai rektor. Belum tentu saya harus menjabat
terus.”
Sedangkan Ustad Sudjono, dalam tausiahnya
menyatakan, acara Halal Bi Halal telah menjadi tradisi bagi kalangan Muslim di
dunia. Karena lewat Halal Bi Halal, umat Muslim ingin membagikan kebahagiaan.
Dan ingin mempererat silaturahmi dengan sesama.
“Lebaran sudah selesai. Idul Fitri sudah kita
rayakan. Saatnya kita masing-masing saling membuka pintu maaf dan harus saling
memaafkan,” kata Ustad yang dikenal murah senyum ini.
“Kalau Anda mau menjadi warga Muslim, ya, harus bisa
memaafkan. Karena Islam bukan agama pendendam. Islam itu agama yang santun,”
tambahnya lagi seraya menghimbau warga Muslim di Indonesia agar tetap
mempertahankan NKRI dengan hidup berdampingan dalam kesatuan toleransi yang
dibangun di atas budaya kerukunan, dan saling hormat-menghormati.
“Apa yang Anda cari di dunia ini? Amarah? Kebencian?
Dendam? Tidak! Anda harus mencari kebahagiaan. Maka itu, Anda harus memaafkan
supaya hidup Anda terberkati oleh Allah SWT,” tegasnya mengingatkan.
Salah satu mahasiswa Unitri asal Kalimantan yang
tidak mau menyebutkan identitasnya, ketika dimintai komentarnya terkait
pergantian rektor, mengatakan dirinya tidak setuju dan keberatan apabila rektor
Wani Hadi Utomo diganti atau mengundurkan diri.
“Mungkin saya bisa mewakili teman-teman yang lain
bahwa saya dan kami mahasiswa-mahasiswi Unitri, masih sangat mengharapkan dan
masih sangat membutuhkan Bapak Wani untuk tetap menjabat sebagai rektor. Saya
keberatan, dan saya tidak mau kalau Bapak Wani harus diganti. Saya tidak
bersedia,” kata sumber tersebut.
Ditanya lagi, kenapa Anda tidak bersedia? “Bagi
saya, dan juga bagi teman-teman, Bapak Wani adalah orang yang sangat baik.
Punya hati, dan sangat bijak. Beliau merupakan orangtua yang sungguh luar
biasa. Saya memohon, sudi kiranya pihak yayasan tetap mempertahankan Bapak Wani
sebagai rektor Unitri,” tambahnya dengan ekspresi sedih.
Sedangkan Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno selaku Ketua
Yayasan Bina Patria Nusantara, ketika ditanya mengenai proses pemilihan rektor
Unitri yang akan berlangsung pada bulan September mendatang, hanya
senyum-senyum saja sambil bersalaman dengan wartawan. (Felix)