DPP BRINUS dan BRITARI Pererat Silaturahim Gelar Halal bi Halal




Jakarta, IMC - Momen Idul Fitri sebagai momen penting dalam menyambung silaturahim, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Brigade Nusantara (BRINUs) dan Brigade Putri Indonesia (BRITARI) menggelar acara halal bi halal di cafe & resto Kartika, Jl. Senen Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2017).
Acara tersebut dihadiri oleh pengurus DPP, DPD, DPC perwakilan daerah se nusantara.
Bang Endri, demikian sapaan akrab Endri Hendra Permana Ketua Umum Brinus dalam sambutannya mengatakan bahwa Brigade Nusantara kalau secara syariah dalam agama islam itu nyata secara fisik, sedangkan brigade itu adalah hati kita. Jika sudah masuk brigade nusantara biasanya susah untuk keluar karena Brigade Nusantara ini sudah masuk di hati kita.


Lebih lanjut, Endri menambahkan bahwa untuk menjadi ketua bidang dalam Brinus dipilih sosok anggota yang memiliki kemampuan merencanakan, menyusun dan membuat work plan sehingga yang berangkutan pantas menjadi ketua bidangnya tersebut.
“Kedalam Brigade Nusantara ini ada program jangka pendek dan jangka panjang yaitu ada program dimana pengurus yang bisa membuat program kerja maka pengurus tersebut otomatis akan menjadi ketua bidang program tersebut," ujar Endri dalam sambutannya.
Setiap anggota pengurus brigade dituntut untuk mampu bersinergi dan mampu bekerja dan mengenal pejabat pemerintahan seperti menteri dan lain-lain.
Pada kesempatan yang sama, saydti Ayu salah satu pegawai di Bappenas mewakili Ketua Umum Britari Dewi Sri mengatakan bahwa Britari ini menjadi wadah atau saluran bagi teman-teman  (wanita /red) pengurus yang berkeinginan maju sebagai calon legislatif, kepala daerah dan lain-lain.
“Britari ini mudah-mudahan mampu menjadi wadah atau saluran bagi wanita-wanita Indonesia yang punya latar belakang politik, ekonomi, budaya dan bidang lainnya," kata Ayu penuh semangat.


Disisi lain, Ketua Dewan Pembina Brinus dan Britari, Abidin menjelaskan bahwa kehidupan sekarang dan masa yang akan datang adalah kehidupan yang sangat bergantung pada kemampuan teknologi canggih. Komunikasi tanpa batas ruang dan waktu sehingga terjadi global village seperti sekarang ini dengan fasilitas video call antar negara bahkan antar benua. 
Menurutnya, Indonesia tidak kekurangan ide namun kurangnya orang-orang yang peduli dengan perubahan.
“Di negeri ini bukan kekurangan ide tapi kekurangan agent of change, agen perubahan. Dalam Pembukaan UUD 1945 menyatakan melindungi kehidupan bangsa nyatanya hasil kekayaan laut kita dicuri dan perbatasan wilayah negara kita tidak bisa terjaga karena kekurangan fasilitas maupun teknologi. Untuk itu saya mengingatkan agar para Brinus dan Britari mampu menunjukkan konsep-konsep yang membangun dan mencerdaskan bangsa termasuk menjaga perdamaian," kata Abidin mengkahiri sambutannya. (Red-syf)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال