Madiun, (pewarta) – Meskipun Bulan puasa Prajurit Korem 081/DSJ tetap melaksanakan latihan menembak senjata ringan TW-II TA. 2017 yang di ikuti oleh personel Pa, Ba dan Ta. Latihan dipusatkan di lapangan tembak Gunung Kendil Madiun yang dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 15 dan 16 Juni 2017 dengan menggunakan senjata organik yaitu senjata FNC dan Pistol P1 yang di pimpin oleh Komandan Kompi Markas Kapten Inf Sumiran selaku Komandan Latihan dan diikuti Para Kasirem, Para Pasirem, seluruh Perwira, Bintara, Tamtama dan anggota Unit Intel Korem 081/DSJ. Kamis (16/6/17).
Sebelum pelaksanaan latihan menembak Komandan Kompi Markas Kapten Inf Sumiran, memberikan arahan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan menembak agar masing-masing prajurit dituntut untuk selalu bersikap profesional dan mengikuti ketentuan serta prosedur latihan menembak meskipun ini bulan puasa, jangan dijadikan kendala.
Hal ini sangatlah penting untuk selalu dilakukan, mengingat latihan menembak memiliki resiko tinggi, karena munisi yang digunakan adalah munisi tajam sehingga kita tidak boleh lalai dalam pelaksanaan kegiatannya. Kegiatan latihan menembak senjata ringan ini merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap prajurit. Oleh karena itu perlu dilaksanakan latihan secara rutin, guna memelihara kemampuan menembak dan meningkatkan kemampuan menembak bagi anggota Korem 081/DSJ, tegasnya
Lebih lanjut ditambahkan, Komandan Kompi Markas (Dankima) Korem 081/DSJ Kapten Inf Sumiran selaku Kamandan latihan bahwa dalam latihan menembak ini setiap prajurit dibekali 13 amunisi untuk tembakan percobaan/koreksi jarak 100 meter dengan sikap tiarap tersandar 3 Butir dan 10 butir amunisi dengan sikap tiarap tersandar untuk penilaian tembak tepat jarak 100 meter. Sedangkan untuk senjata laras pendek jenis Pistol P1 setiap prajurit dibekali 3 butir amunisi untuk tembak Pengelompokan/koreksi jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan dan 5 butir amunisi tembak tepat/penilaian jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan. Sementara itu, untuk Pistol TT setiap prajurit dibekali 6 butir amunisi untuk tembak Pengelompokan/koreksi jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan dan 10 butir amunisi tembak tepat/penilaian jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan.
Kapten Inf Sumiran juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan maksimal sesuai tujuan dan sasaran latihan, sehingga hasil latihan diharapkan dapat maksimal dengan kategori (mampu) dalam keterampilan menembak. Bagi prajurit yang nilainya tidak memenuhi standar lulus yang ditentukan, jika ada waktu dan kesempatan maka akan kembali diulang sampai prajurit tersebut mencapai standar nilai lulus yang ditentukan.
Sementara itu, Pasi Lat Korem 081/Dhirotsaha Jaya Mayor Inf Edy Mariono menyampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pembinaan personil khususnya bidang latihan, Pasi Lat berharap melalui latihan yang terprogram, personil Korem 081/Dhirotsaha Jaya dapat meningkatkan kemampuan menembaknya, agar kemampuan prajurit dapat dipelihara secara optimal maka seluruh prajurit harus melakukan pembinaan latihan yang terarah sesuai dengan Renlat dan Renlap, dan Selama pelaksanaan latihan menembak, prajurit yang menembak diawasi secara ketat oleh Pimbak dan Pengawas Lajur, apabila ada senjata yang mengalami gangguan prajurit yang melaksanakan menembak dilarang mengutak ngatik senjata, tetapi langsung ditangani oleh prajurit Denpal.(Pen81)
Sebelum pelaksanaan latihan menembak Komandan Kompi Markas Kapten Inf Sumiran, memberikan arahan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan menembak agar masing-masing prajurit dituntut untuk selalu bersikap profesional dan mengikuti ketentuan serta prosedur latihan menembak meskipun ini bulan puasa, jangan dijadikan kendala.
Hal ini sangatlah penting untuk selalu dilakukan, mengingat latihan menembak memiliki resiko tinggi, karena munisi yang digunakan adalah munisi tajam sehingga kita tidak boleh lalai dalam pelaksanaan kegiatannya. Kegiatan latihan menembak senjata ringan ini merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap prajurit. Oleh karena itu perlu dilaksanakan latihan secara rutin, guna memelihara kemampuan menembak dan meningkatkan kemampuan menembak bagi anggota Korem 081/DSJ, tegasnya
Lebih lanjut ditambahkan, Komandan Kompi Markas (Dankima) Korem 081/DSJ Kapten Inf Sumiran selaku Kamandan latihan bahwa dalam latihan menembak ini setiap prajurit dibekali 13 amunisi untuk tembakan percobaan/koreksi jarak 100 meter dengan sikap tiarap tersandar 3 Butir dan 10 butir amunisi dengan sikap tiarap tersandar untuk penilaian tembak tepat jarak 100 meter. Sedangkan untuk senjata laras pendek jenis Pistol P1 setiap prajurit dibekali 3 butir amunisi untuk tembak Pengelompokan/koreksi jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan dan 5 butir amunisi tembak tepat/penilaian jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan. Sementara itu, untuk Pistol TT setiap prajurit dibekali 6 butir amunisi untuk tembak Pengelompokan/koreksi jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan dan 10 butir amunisi tembak tepat/penilaian jarak 25 meter dengan sikap berdiri dua tangan.
Kapten Inf Sumiran juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan maksimal sesuai tujuan dan sasaran latihan, sehingga hasil latihan diharapkan dapat maksimal dengan kategori (mampu) dalam keterampilan menembak. Bagi prajurit yang nilainya tidak memenuhi standar lulus yang ditentukan, jika ada waktu dan kesempatan maka akan kembali diulang sampai prajurit tersebut mencapai standar nilai lulus yang ditentukan.
Sementara itu, Pasi Lat Korem 081/Dhirotsaha Jaya Mayor Inf Edy Mariono menyampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pembinaan personil khususnya bidang latihan, Pasi Lat berharap melalui latihan yang terprogram, personil Korem 081/Dhirotsaha Jaya dapat meningkatkan kemampuan menembaknya, agar kemampuan prajurit dapat dipelihara secara optimal maka seluruh prajurit harus melakukan pembinaan latihan yang terarah sesuai dengan Renlat dan Renlap, dan Selama pelaksanaan latihan menembak, prajurit yang menembak diawasi secara ketat oleh Pimbak dan Pengawas Lajur, apabila ada senjata yang mengalami gangguan prajurit yang melaksanakan menembak dilarang mengutak ngatik senjata, tetapi langsung ditangani oleh prajurit Denpal.(Pen81)