Jelang Ramadhan Arif Rahman Ziarah Makam Ki Mageti dan Gubernur Soerjo




Arief Rahman saat berziarah ke makam Ki Ageng Mageti di tepi Sungai Gandong, Magetan.

Magetan, (pewarta) - Jelang datangnya bulan suci Ramadhan 1438 H, Arief Rahman berziarah ke makam para leluhurnya di Magetan. Calon Bupati Magetan ini meluangkan waktu khusus untuk berkeliling ke sejumlah tempat pusara, Kamis (25/5/17).

"Alhamdulillah tadi sudah bersimpuh berziarah di makam almarhum ibunda saya di pemakaman Kelurahan Tawanganom Magetan. Yaa berkirim do'a ke beliau sebagai anak. Itu yang terpenting," kata Arief Rahman, kelahiran Magetan 40 tahun lalu itu.

Setelah itu lanjut Arief, ia melanjutkan ziarah ke makam kakek nenek dari pihak ibu di Astono Mlangi Kelurahan Kebonagung. Dan kemudian ke kakeknya dari pihak bapak di Astana Bantengan, Sukowinangun, Magetan.
 

Makam Bupati Magetan Pertama Yosonegoro atau biasa disebut Eyang Yosonegoro di Kelurahan Tambran
"Bagaimana pun orang tua dan leluhur wajib dihormati, dimuliakan dan dido'akan," kata Arief Rahman.

Setelah itu Arief Rahman sempat melangkahkan kaki pula ke tepian Sungai Gandong. Di situ lah tempat Ki Ageng Mageti bersama Sang Istri Nyi Ageng Mageti disemayamkan.

"Ini leluhur sekaligus tokoh besar Magetan. Dari nama beliau lah nama Kabupaten Magetan diambil. Magetan itu aslinya Magetian demi menghormati beliau," terang Arief.

Ki Ageng Mageti ini lah yang menyerahkan lahan di utara Sungai atau Kali Gandong kepada kerabat Kerajaan Mataram, Basah Gondokusumo dan Basah Suryoningrat. Ki Ageng Mageti dengan ikhlas memberikan sebagian wilayah yang kini dikenal sebagai Kelurahan Tambran itu sebagai pusat pemerintahan Magetan masa lalu.

Basah Bibit atau Basah Gondokusumo ini lah yang kemudian pada tanggal 12 Oktober 1675, ditahbiskan sebagai Bupati Magetan pertama. "Saya juga sudah ziarah ke makam beliau Basah Gondokusumo atau Bupati Yosonegoro. Sejak kecil saya beberapa kali diajak almarhumah ibu ke pesarean bupati pertama ini," kata Arief Rahman yang menghabiskan masa kecil hingga SMA di kota Magetan.
Pahlawan Nasional dari Magetan
Tak lupa, Arief juga menziarahi peristirahatan terakhir Gubernur Soerjo. Gubernur Jawa Timur pertama di era Indonesia merdeka (1945-1948) itu memang asli kelahiran Magetan 9 Juli 1898.

Sebelum menjabat gubernur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini menjabat sebagai Bupati Magetan ke-13. Tepatnya pada tahun 1938-1943. Selanjutnya menjadi Residen (Su Cho Kan) di Bojonegoro.

Gubernur Jawa Timur pertama itu dikenal sangat heroik. Saat meletus pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya, ia termasuk orang yang paling akhir meninggalkan Surabaya. Selanjutnya membentuk pemerintahan sementara di Mojokerto.

RM Soerjo meninggal tahun 1948 saat mobil yang ditumpanginya dicegat pergerakan Partai Komunis dalam Madiun Affair. Gubernur legendaris ini terbunuh di hutan Peleng, Kedunggalar Ngawi. Menghormati jasa-jasa besarnya, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Bersimpuh di pusara ibunda

"Pahlawan Nasional Gubernur Soerjo ini dimakamkan di Sawahan, Magetan. Saya tentu sangat bangga ada tokoh kelahiran Magetan yang selain menjadi bupati juga pernah menjabat Gubernur Jawa Timur pertama kali," kata Arief Rahman.

Sebagai generasi muda, tambah Arief, penting mengetahui sejarah, sisilah sebagai ibrah atau pelajaran. "Supaya generasi muda tak lupa dengan asal usul, silsilah dan sejarahnya. Jadi tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri. Kita ini bangsa besar dengan kebudayaan yang teramat tinggi. Bahkan Prof Arysi Santos menyebut di Indonesia lah peradaban tinggi Atlantis yang hilang itu. Bangga lah pada asal usul dan jati diri kita," pungkas Arief Rahman di dekat pintu gerbang masuk makam Pahlawan Nasional RM Soerjo. 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال