Larantuka, IMC - Sesuai tradisi yang
berlangsung selama hampir 500 tahun, prosesi laut dilaksanakan pada pagi hari
setiap Jumat Agung. Patung Tuan Meninu diarak dari Kapela Tuan Meninu di Kota
Rewido, Kelurahan Sarotari, untuk kemudian ditahtakan pada Armida Tuan
Meninu di Kelurahan Pohon Sirih.
Perarakan
Patung Tuan Meninu merupakan bagian dari prosesi Jumat Agung yang akan
berlangsung malam harinya. Armida Tuan Meninu merupakan satu dari delapan
armida yang akan dikunjungi saat perarakan patung Tuan Ma.
Seperti
disaksikan IMC Jumat (14/4), sejak pukul 18.00 Wita para peziarah sudah
berdiri di jalan yang menjadi rute perarakan untuk menyaksikan dan bersama-sama
peziarah melakukan prosesi.
Sebagaimana
tradisi pada Jumat Agung malam, dilaksanakan prosesi Patung Tuan Ma mengelilingi
Kota Larantuka. Tradisi ini dianggap sebagai puncak dari seluruh proses Semana
Santa.
Tuan Ma akan
menyinggahi 8 buah perhentian (armida), yakni Armida Missericordia, Armida Tuan
Meninu, Armida St. Philipus, Armida Tuan Trewa, Armida Pantekebi, Armida St.
Antonius, Armida Kuce, dan Armida Desa Lohayong. Urutan Armida menggambarkan
seluruh kehidupan Yesus Kristus mulai dari ke Allah-Nya (missericordia),
kehidupan manusia-Nya dari masa bayi (Tuan Meninu), masa remaja (St. Philipus)
hingga masa penderitaan-Nya sambil menghirup dengan tabah dan sabar seluruh isi
piala penderitaan sekaligus piala keselamatan umat manusia.
Baca juga : Kekudusan Malam Jumat Agung di Larantuka, NTT
Prosesi Jumat Agung adalah sebuah perarakan yang begitu semarak
dan sakral. Sejak perarakan keluar dari gereja, para “Ana Muji” melagukan
“Popule Meus” yang mengisahkan tentang keluhan Allah akan rahmat dan
kebaikan-Nya yang di sia-siakan oleh umat-Nya.
Prosesi
keagamaan tersebut hanya berlangsung di Larantuka, sementara di wilayah
keuskupan lainnya, umat Katolik hanya melakukan prosesi jalan salib untuk
mengenang kisah sengsara Yesus sampai wafat di kayu salib. Prosesi jalan salib,
umumnya berlangsung pada pagi hari di Jumat Agung tersebut, sedang pada sore
harinya dilakukan upacara penciuman salib Yesus. (Bataona)