Kehadiran Unitri Memberi Kontribusi Pendidikan Bagi Masyarakat Menengah

Malang, IMC--- Muhammad Syarifudin, Ketua Rukun Warga 05 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, kepada IMC mengakui, kehadiran Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) di kota Malang terkhususnya di Tlogomas, setidaknya telah membantu dan menaikkan perekonomian masyarakat setempat dengan menempati kos-kosan yang ada. Sebab, bagi Syarifudin, selain menambah penghasilan bagi warga sekitarnya, kehadiran Unitri juga telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam dunia pendidikan bagi masyarakat kelas menengah untuk boleh mengenyam pendidikan.

Baca juga :  Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Kerja Keras Rekrut Mahasiswa Baru
“Keuntungan bagi warga RW 05 Tlogomas adalah mendapatkan penghasilan dari mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di Unitri lewat kos-kosan. Dengan itu bisa menambah penghasilan bagi pemilik kos-kosan tersebut,” kata Syarifudin, Minggu, (9/4/2017), di kediamannya.
Lelaki berusia 42 tahun, ini berpandangan, saat ini di kota Malang, banyak terlihat kaum terpelajar yang berasal dari luar pulau Jawa yang datang menempuh pendidikan menengah dan tinggi, untuk mempesiapkan masa depannya. Sehingga sangat diharapkan peran aktif dari masing-masing individu (kaum terpelajar) untuk bersama menjaga keharmonisan dalam bingkai ke-bhineka-an yang termuat di dalam Pancasila.

Baca juga : BEM UNITRI Gandeng MCW Basmi Korupsi di Malang
“Pandangan saya, mahasiswa-mahasiswi Unitri itu, adalah orang-orang yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, dan nilai-nilai kebudayaan yang terdapat di dalam sila-sila Pancasila itu sendiri. Nah, inilah yang membuat saya terkagum akan kehadiran mereka termasuk kehadiran kampus Unitri itu sendiri,” ungkapnya dalam kekaguman.
Senada dengan Muhammad Syarifudin, Ali Fahmi, salah satu pemiki kos yang berada di RW 05, juga mengatakan hal yang sama. Baginya, dengan kehadiran mahasiswa-mahasiswi Unitri yang berlatar belakang budaya, adat istiadat, dan agama yang berbeda, dirinya belajar banyak hal. Karena menurutnya, setiap manusia unik dan baik adanya.

Baca juga : Tak Mudah Menjejakkan Kaki di Dunia Pendidikan
“Inilah yang disebut harmonisasi ke-Indonesia-an. Indonesia telah membentuk karakter-karakter anak bangsa yang baik. Karena di kosan saya, itu ada 7 orang yang masing-masing pribadi saya nilai unik. Kenapa unik? Karena sejauh ini, mereka hidup berdampingan di dalam kosan yang saya kelola ini dengan tidak saling mencerca atau tidak saling menghina. Mereka saling menerima keaneka ragaman itu dengan mau saling terbuka,” ungkapnya jujur.
“Bagi saya pribadi, kampus Unitri sungguh menampakkan kerakyatan dan pancasila untuk menciptakan mahasiswa-mahasiswi yang dapat merubah daerahnya masing-masing ketika sudah menyelesaikan pendidikannya di kampus Unitri”.  (Asra)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال