Kupang, IMC - Gempita NTT setelah
pengukuhan pada tanggal 15 Maret 2017 di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) NTT di Naibobat, Kupang, kami langsung terjun ke desa-desa untuk melihat
dan mendata lahan tidur, hal itu disampaikan Daniel Nalle kepada IMC, Selasa
(21/3) di Kupang.
"Kami
bersama tim Gempita NTT sudah turun ke beberapa desa dan ketemu dengan pemilik
lahan. Di Kelurahan Batakte Kecamatan Kupang Barat kami ketemu dengan Yamsen
Amtiran selaku tuan tanah dan pemilik lahan, pak Yamsen memiliki lahan seluas
20 ribu hektar yang siap untuk dilakukan uji coba penanaman perdana, dilahan
pak Yamsen ada dua sumur yang dapat kita manfaatkan," kata Nalle.
Baca juga : BPTP dan Gempita NTT Kuatkan Pertanian Perbatasan
“Selain itu kami juga turun ke desa Bena, kecamatan Amnuban Selatan, kabupaten TTS. Di desa Bena sekitar 1000 hektar yang siap dipergunakan, semua itu lahan tidur, lahan yang selama ini tidak eksis, tidak dimanfaatkan. Gempita akan manfaatkan itu bersama pemuda tani dan petani desa sebagai ujung tombak dilahan,” imbuhnya.
Baca juga : BPTP dan Gempita NTT Kuatkan Pertanian Perbatasan
“Selain itu kami juga turun ke desa Bena, kecamatan Amnuban Selatan, kabupaten TTS. Di desa Bena sekitar 1000 hektar yang siap dipergunakan, semua itu lahan tidur, lahan yang selama ini tidak eksis, tidak dimanfaatkan. Gempita akan manfaatkan itu bersama pemuda tani dan petani desa sebagai ujung tombak dilahan,” imbuhnya.
Pemilik lahan lakukan MoU dengan Gempita, dan itu dilakukan dalam
waktu dekat. Kesepakatan dengan pemilik lahan adalah bagi hasil pasca panen.
Pembeli hasil panen sudah disiapkan dari kementrian pertanian.
“Kalau
lahan, air dan bibit bagus, dalam satu hektar kita bisa hasilkan 14 ton. Kalau
20 hektar berarti sekitar 280 ton dalam sekali panen. Satu kg diambil dengan
harga sekitar Rp 3.500/kg, berarti kalau sekali panen 280 ton, maka hasilnya
sekitar Rp 980.000.000,- dengan ini pemuda tani, petani dengan kelompok taninya
bisa sejahtera, ini baru disatu lokasi atau desa, belum desa lain se kabupaten
/ kota NTT,” kata Daniel.
Gempita
NTT mensukseskan program Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan pemuda-pemuda NTT
aktif menggerakkan lahan tidur di desa, khusus lahan yang belum dimanfaatkan
selama ini, tandas daniel. (red).