Nenek Jinem : Ingin Rasanya Punya Rumah Yang Tidak Bocor Saat Hujan



Aceh Tamiang, IMC - Sungguh miris, disaat pemerintah menggalakkan program bantuan rumah duafa, masih ada saja beberapa rumah warga yang seharusnya mendapatkan bantuan tersebut tidak mendapatkan haknya. 

Sebut saja Nenek Jinem (70) tahun, Ia tinggal sebuah gubug reyot di Dusun Tanjung Mulya Desa Keloy kecamatan Tamiang Hulu.


"Saat itu saya berkunjung ke rumah nenek itu. Saya prihatin melihat tempat tinggalnya sudah tak layak huni, dinding rumah, MCK, Dapur dan atap tidak layak demikian pula dengan kondisi dalam kamar," jelas Andrey, salah seorang warga setempat, kepada IMC, Selasa (29/8).

Andrey, seorang mahasiswa Unsyiah Aceh menceritakan bahwa Nenek Jinem selama ini  hidupnya di bawah garis kemiskinan. 

Nenek yang tinggal seorang diri ini, menghabiskan waktu masa tuanya di rumahnya yang sangat memprihatinkan.

Andre yang sedang menempuh kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala Aceh ini berharap pemerintah setempat dapat memperhatikan kondisi orang tua yang sudah lanjut usia ini, minimal memberi bantuan atau merenovasi tempat tinggalnya agar layak huni.

Ketika ditanya di rumahnya, Nenek Renta Jinem ini mengatakan, saat hujan turun, air hujannya menetes dari atap rumah. Jika malam tiba udara dingin sangat terasa sekali menusuk kulitnya yang keriput karena dinding rumahnya terbuat dari bilik yang sudah rapuh. 

"Ingin rasanya mempubyai runah yang bagus, tidak bocor saat hujan," kata Nenel Jinem sedih.


Ia hanya bisa pasrah dan berdoa, suatu saat ada yang baik hati memperbaiki tempat tinggalnya yang reyot ini.

Penulis : Bambang
Editor : Fiona

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال