![]() |
Ketika Jaksa Hadir dengan Wajah Humanis: Cerita Perubahan di SD Sowi Indah |
Manokwari, IMC– Tawa riang anak-anak SD Sowi Indah, Manokwari, terdengar pecah ketika rombongan Kejaksaan Tinggi Papua Barat datang membawa senyum dan harapan baru. Di antara buku-buku, alat belajar, dan perangkat internet yang diserahkan, terselip pesan tulus: masa depan mereka penting, dan ada yang peduli.
Pagi itu, Jumat
(29/8/2025) Plh. Kepala Kejati Papua Barat, Dr. Muslikhuddin, S.H., M.H.,
beserta jajarannya menyambangi sekolah yang berdiri di kawasan sederhana. Tak
hanya membawa bantuan fisik seperti Alkitab, Iqro, lemari buku, perangkat
jaringan internet, dan bingkisan bagi para siswa, tetapi juga menyampaikan
dukungan moral bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk kehidupan.
Tak ketinggalan, Ikatan
Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Manokwari ikut menyalurkan bantuan
dana operasional kepada pihak yayasan yang mengelola sekolah tersebut.
“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli pada masa depan generasi muda,” kata Muslikhuddin dengan nada penuh keyakinan.
Perubahan dari Sebuah Kepedulian
SD Sowi Indah
dulunya hanyalah sekolah dengan dinding reyot dan atap bocor. Namun kini,
ruang-ruangnya berdiri lebih layak berkat kepedulian seorang jaksa bernama Arif
Suhartono, S.H., M.H.
Dialah yang
disebut Plh. Kajati sebagai motor penggerak pembinaan sekolah ini. Arif
menginisiasi renovasi, mengajak rekan sejawat, dan mengetuk hati banyak pihak
agar anak-anak di sini bisa belajar dengan nyaman.
Pengabdian yang Menginspirasi
Perjuangan itu
kini membawanya menjadi salah satu dari tiga finalis Adhyaksa Awards 2025
dalam kategori Jaksa Inspiratif Pemberdaya Masyarakat. Penghargaan ini
bukan sekadar prestasi pribadi, tetapi cermin dedikasi seorang jaksa yang
melihat tugasnya tak berhenti di meja sidang.
Dewan pakar yang
menilai pun terdiri dari nama-nama terkemuka, mulai dari akademisi hukum, wakil
rakyat, hingga penggiat antikorupsi. Mereka melihat kiprah Arif bukan hanya
pada dunia pendidikan, tetapi juga kerja-kerja lapangan lain seperti
keberhasilannya mengamankan buronan dan mengurus perwalian anak-anak dalam
kondisi rentan, di mana 14 permohonan telah dikabulkan pengadilan.
Lebih dari Sekadar Tugas
Di balik toga
jaksa, ada hati yang peduli. Ada tangan yang rela bekerja lebih jauh dari batas
tugas. Dan ada tekad untuk memastikan bahwa anak-anak yang pernah belajar di
ruang reyot kini bisa menatap masa depan dengan percaya diri.
“Kami
percaya setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Jika hari ini
kami bisa membantu mewujudkannya, berarti kami telah memberi arti dalam
perjalanan mereka,”
ucap Muslikhuddin.
Senyum yang Mengajarkan Banyak Hal
Hari itu, senyum
anak-anak SD Sowi Indah menjadi hadiah paling berharga. Lebih dari sekadar
acara seremonial, kunjungan Kejati Papua Barat menandai bahwa kehadiran hukum
tak selalu kaku dan dingin; ia bisa datang membawa harapan, mengubah wajah masa
depan, dan mengajarkan arti kepedulian. (Muzer)