Tantangan Bank BUMN dalam Pembiayaan Proyek Pemerintah: Koperasi Desa Merah Putih

 

Foto: (Ist Net)


Jakarta, IMC Net - Pemerintah berencana melibatkan bank BUMN dalam pembiayaan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas pada Jumat (7/3). Program ini dijadwalkan akan diluncurkan pada 12 Juli mendatang.

Dalam rencana tersebut, pemerintah akan membentuk 70.000 koperasi dengan kebutuhan permodalan berkisar antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar per koperasi, sehingga total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 210 triliun hingga Rp 350 triliun.

Perlunya Pengawasan Ketat dalam Implementasi

Para pengamat menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap keterlibatan bank BUMN dalam program ini. Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, menegaskan bahwa prinsip kredit sehat harus diterapkan guna mengelola risiko. Ia juga berpendapat bahwa perbankan sebaiknya lebih memprioritaskan pembiayaan BUMDes yang telah memiliki rekam jejak baik. Dengan demikian, profitabilitas dan daya saing bank BUMN tetap terjaga, sekaligus memperluas penetrasi layanan perbankan ke level desa.

Sementara itu, Dody Arifianto, ekonom dari Binus University, menilai bahwa program ini kurang bernilai komersial bagi bank BUMN. Namun, karena bersifat penugasan dari pemerintah, bank-bank pelat merah tidak memiliki pilihan untuk menolaknya.

Komitmen Bank BUMN dalam Menjalankan Program

Meskipun ada berbagai tantangan, Bank Mandiri optimis bahwa risiko pendanaan dapat dikelola dengan baik. Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, menyatakan bahwa pinjaman sebesar Rp 5 miliar per koperasi akan diselesaikan dalam lima tahun dengan jaminan dari dana desa, sehingga risiko kredit macet dapat diminimalisir.

Selain itu, Bank Tabungan Negara (BTN) juga memastikan bahwa kebijakan penyaluran kredit akan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Muhammad Iqbal, Direktur SME & Retail Funding BTN, menegaskan bahwa analisis risiko dan pengembangan proses bisnis akan terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program sesuai dengan skema pemerintah.

Dengan besarnya beban pembiayaan, program Koperasi Desa Merah Putih menjadi tantangan tersendiri bagi bank BUMN. Pengawasan ketat, manajemen risiko yang baik, serta strategi pembiayaan yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini di masa mendatang.(Rachman Salihul Hadi/red.)

#IndonesiaMediaCenter
#KoperasiDesaMerahPutih

 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال