Jakarta Timur, IMC - Tanggal menunjukkan 14 Maret 2025 pukul 15.07 WIB setelah kelas berakhir, para mahasiswa/i FISIP Hubungan Internasional (HI) Universitas Jayabaya segera beranjak menuju ke Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI) Jakarta Timur untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) mengenai peletakan wilayah dari masing-masing kawasan yang ada di dunia seperti Asia yang memiliki 5 kawasan yaitu diantaranya Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Asia Timor Tengah. FGD merupakan diskusi kelompok yang terarah dan sistematis untuk membahas suatu masalah tertentu.
Para Mahasiswa FSIP HI Universitas Jayabaya yang tengah melakukan Focus Group Discussion (FGD) ini berada di semester ke-4 atau di tahun ke-2 perkuliahan pada program studi Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jayabaya yang merupakan Perguruan Tinggi di Jakarta Timur yang memiliki Laboratorium Hubungan Internasional.
Ketika memilih program studi HI, maka para mahasiswa pada semester ini bahkan dari semester sebelumnya sudah mulai mendapatkan mata kuliah perminatan dari masing-masing bagian kawasan yang ada di dunia. Para mahasiswa kemudian membuat kelompok belajar dengan tujuan untuk membahas lebih dalam mengenai kawasan tersebut yang memiliki unsur Hubungan Internasional (HI) seperti geopolitik yang ada pada masing-masing kawasan bahkan negaranya itu sendiri dibantu menggunakan globe yang tersedia di Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI) FISIP Gedung Universitas Jayabaya yang beralamat di Jl Pulomas Selatan Kav 23-24 Jakarta Timur.
Terlihat Meilany (19) dan Fanny (19) sebagai mahasiswi Hubungan Internasional (HI) Jakarta Timur sedang berdiskusi bagaimana pembagian wilayah di Eropa setelah pecahnya Uni Soviet. Peta ini merupakan peta tahun 1999 dengan menggunakan nama asli dari masing-masing negara seperti Polska, Belarus, Deutschland, dan lain-lain.
Mereka juga membahas bagaimana Yugoslavia yang sebelumnya merupakan negara federasi menjadi pecah dan menghasilkan adanya beberapa negara baru yaitu Slovenia, Kroasia, Bosnia daan Hergezovina, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, dan Kosovo, dimana perpecahan ini disebabkan oleh berbagai faktor.
"Yugoslovia sekarang udah terpecah menjadi beberapa bagian, jadi negara-negara kecil kayak Krosia," jelas Meilany (19) mahasiswi Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Jayabaya, Jakarta Timur.
Disisi lain, terdapat beberapa mahasiswa HI Universitas Jayabaya yakni Konedi, Rima, Artika, Alfian, dan Della yang juga sebagai mahasiswa/I Hubungan Internasional Jakarta Timur sedang saling memahami dan mendiskusikan serta mengemukakan pendapatnya tentang pembatasan wilayah Eropa pasca perjanjian Westphalia, dimana karena perjanjian tersebut menghasilkan suatu tatanan wilayah baru di Eropa.
Mahasiswa/i Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jayabaya, Jakarta Timur mengkaji pula, bagaimana hasil perjanjian Westphalia mempengaruhi wilayah-wilayah Eropa saat ini.
"Saya melihat bahwasanya wilayah-wilayah Eropa sebelum adanya perjanjian Westphalia masih sangat berantakan, ada yang luas dan ada yang kecil. Hal itu disebabkan oleh banyaknya peperangan yang terjadi dalam kurun waktu yang lama", ujar Konedi (19), mahasiswa Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jayabaya, Jakarta Timur.
Rima (19), mahasiswi Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jayabaya, Jakarta Timur mengemukakan pendapat yang ia tulis di buku catatannya.
"Hasil perjanjian Westphalia membawa perubahan besar bagi negara-negara sekitarnya, dan juga merupakan penyebab sebuah negara memiliki kedaulatan yang utuh, karena tidak lagi dibawah otoritas dari gereja yang mendominasi sebelumnya. Selain itu, hasil perjanjian Westphalia merupakan hasil yang optimal, yang meminimalisir dampak-dampak dari peperangan yang panjang di Eropa yaitu wilayah-wilayah negara di Eropa yang terkikis.
Sehingga bisa dilihat saat ini wilayah-wilayah negara di Eropa disesuaikan dengan hasil perjanjian Westphalia 1648.", ujar Rima, mahasiswi Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jayabaya, Jakarta Timur.
Para Mahasiswa HI Universtas Jayabaya sangat menyukai belajar bersama sambil berdiskusi di Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jakarta Timur dikarenakan di dalam di Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI) Universitas Jayabaya di Jakarta Timur ini terdapat beberapa alat pendukung seperti globe, beberapa peta, kumpulan bendera dari negara Asia Tenggara, poster tokoh dunia dan lain sebagainya.
Selain beberapa alat pendukung tersebut, di dalam di Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI) Jakarta Timur juga terdapat beberapa meja yang bisa digunakan oleh mahasiswa/i untuk melakukan latihan sidang ataupun kongres sebagaimana tiruan dari model sidang yang biasa dilakukan dalam Organisasi Internasional.
Universitas Jayabaya merupakan Universitas yang sudah berdiri sejak tahun 1958, dan diantara program studi yang ada pada Universitas Jayabaya terdapat peminatan Program Studi Hubungan Internasional. Bagi Calon Mahasiswa yang berminat berkuliah di Program Studi Hubungan Internasional bisa langsung daftar di sini. (Red/ mahasiswa tim peliput)
Tim Liputan oleh :
1. Alfian Handerson Tampubolon (2023350750016)
2. Artika (2023350750010)
3. Della Tamade Arni Girsang (2023350750015)
4. Fanny Fauziahwati (2023350750006)
5. Konedi Ibunsina (2023350750005)
6. Rima Fauziah (2023350750007)
7. Meilany Yohana Siagian (2023350750011)
8. Muhammad Isa (2023350750001)