Puluhan Kepala Daerah Belum Hadir dalam Retreat di Akmil Magelang

Kepala Daerah mengikuti Retreat di Akmil Magelang.(Foto ist)


Jakarta, IMC Net - Pemerintahan Prabowo menggelar retreat bagi kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Acara ini bertujuan untuk membekali para kepala daerah dengan wawasan yang diperlukan sebelum menjalankan tugas mereka selama lima tahun ke depan.

Semua kepala daerah yang telah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun, hingga saat ini, masih ada puluhan kepala daerah yang belum bergabung dalam retreat tersebut.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa lebih dari 45 kepala daerah belum hadir dan tidak memberikan keterangan terkait ketidakhadiran mereka. Meski demikian, panitia tetap membuka kesempatan bagi mereka untuk datang atau mengirim perwakilan.

"Jika ada kepala daerah yang berhalangan hadir karena alasan tertentu, kami menyarankan agar mereka mengirimkan wakilnya agar tetap dapat mengikuti rangkaian acara yang berlangsung di Magelang," ujar Bima pada Minggu (23/2/2025).

Berikut adalah daftar beberapa kepala daerah yang belum bergabung dalam retreat di Akmil Magelang:

Daftar Kepala Daerah Belum Bergabung Retreat di Akmil Magelang:

1. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo

2. Gubernur Bali I Wayan Koster

3. Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk

4. Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie

5. Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah

6. Wali Kota Magelang Damar Prasetyono

7. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo

8. Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara

9. Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti

10. Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen

11. Bupati Minahasa Robby Dondokambey

12. Bupati Minahasa Tenggara Ronald Kandoli

13. Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar

14. Bupati Manokwari Selatan Bernard Mandacan

15. Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Birdana

16. Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono

17. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat

18. Bupati Wonogiri Setyo Sukarno

19. Bupati Karanganyar H. Rober Christanto

20. Bupati Sukoharjo Etik Suryani

21. Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari

22. Bupati Temanggung Agus Setyawan

23. Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten

24. Bupati Pangandaran Citra Pitriyami

25. Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo

26. Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha

27. Bupati Magelang Grengseng Pamuji

28. Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra

29. Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu

30. Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya

31. Bupati Klungkung I Made Satria

32. Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan

33. Bupati Gianyar I Made Mahayastra

34. Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa

35. Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta

36. Bupati Musi Rawas Utara Devi Suhartoni

37. Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus

38. Bupati Waropen Fransiscus Xaverius Mote

39. Bupati Manggarai Herybertus Geradus Laju Nabit

40. Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntari Ningsih

41. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana

42. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin

43. Bupati Bangka Selatan H. Riza Herdavid

44. Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo

45. Bupati Sanggau Yohanes Ontot

46. Bupati Banyuasin H. Askolani

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa retreat ini bukan hanya penting bagi pemerintah pusat, tetapi juga bagi para kepala daerah itu sendiri. Menurutnya, orientasi ini memberikan kesempatan bagi para kepala daerah untuk mengenal satu sama lain, terutama mereka yang berasal dari provinsi yang sama.

"Kegiatan ini sangat krusial. Bukan hanya demi kepentingan pusat, tetapi juga untuk kepentingan daerah. Dengan adanya retreat ini, para kepala daerah akan mendapatkan bekal yang cukup untuk menjalankan tugas mereka selama lima tahun ke depan," ujar Tito.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, banyak kepala daerah yang belum hadir dalam retreat ini berasal dari PDIP. Mereka disebut-sebut mendapatkan arahan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk menunda kehadiran mereka. Instruksi tersebut muncul tidak lama setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Rachman Salihul Hadi/red.)

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال