Jakarta, IMC Net – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI) mulai berdatangan ke kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025). Mereka menggelar aksi demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap' sebagai bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 14.45 WIB, massa aksi datang dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan dan berkumpul di Jalan Medan Merdeka Barat. Para mahasiswa yang hadir mayoritas berasal dari BEM PTMAI (Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah se-Indonesia). Mereka membawa berbagai atribut aksi, termasuk spanduk bertuliskan "Will Prabowo Comeback to Save Us".
Dalam orasinya, seorang perwakilan massa yang berada di atas mobil komando menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto menemui mereka secara langsung.
"Kami mengundang Pak Prabowo untuk hadir di sini dalam waktu lima menit," teriak salah satu orator di lokasi aksi.
Selain BEM PTMAI, kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya juga mulai berdatangan ke titik aksi dengan membawa mobil komando mereka sendiri. Di tengah suasana demonstrasi, terdengar lagu "Buruh Tani" yang diputar melalui pengeras suara.
Rekayasa Lalu Lintas
Akibat aksi ini, arus lalu lintas dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Barat ditutup. Kendaraan umum, termasuk mobil pribadi, dialihkan melalui Jalan Medan Merdeka Selatan. Namun, bus TransJakarta masih diperbolehkan melintas di jalur khusus.
Sementara itu, lalu lintas dari arah Istana menuju Bundaran HI masih berjalan normal tanpa hambatan.
Aksi Serentak di Berbagai Daerah
Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menyatakan bahwa aksi ini tidak hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga serentak di berbagai daerah.
"Kami menginstruksikan kepada seluruh BEM di daerah untuk menggelar aksi serentak pada Senin (17/2) dan Selasa (18/2).
Selanjutnya, pada Rabu (19/2) dan Kamis (20/2) akan dilakukan aksi terpusat secara nasional," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk aspirasi mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang mereka anggap kurang berpihak kepada rakyat.(Rachman Salihul Hadi/Red.)