Cara Menulis Ucapan Selamat Idulfitri yang Benar


Jakarta, IMC  - Beberapa hari ke depan, ucapan selamat Lebaran akan ber-seliweran antar kita. Lantas, bagaimana-kah cara menulis yang benar dan sesuai kaidah, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Arab?
1. Tulislah Idulfitri/IdulFitri, tulis sekaligus dalam satu kalimat dan tidak dipisah menjadi Idul Fitri/Idul fitri.

Apa alasannya? Idul berasal dari kata Arab, 'Ied (عيد) artinya Hari Raya (bukan kembali) dan fitrh (فطر) bermakna makan/makanan (bukan suci ataupun keislaman). Dalam bahasa Arab, hari Natal disebut Idulmilad (عيد الميلاد), artinya hari raya kelahiran dan hari proklamasi negara disebut Iedulwathan (عيد الوطن).

Idulfitri itu ditulis sekaligus karena awal kata menggunakan tanda harakat 'u' (dhommah), sehingga menjadi Idu l-fitri. Jadi, penulisan "idul fitri" secara bahasa tidak benar karena (u)I seharusnya melekat pada kata "fitri" sebagai tanda makrifah, al-fitri.

Maka, "Idul" menjadi unsur terikat yang harus bergabung kata sesudahnya, yakni Idulfitri. Hal serupa berlaku untuk Iduladha, yang arti harfiahnya hari raya kurban.

2. Jangan tulis "Selamat Hari Raya Idulfitri", cukup "Selamat Idulfitri"

Sebab, yang pertama ditulis berganda antara kata "id" dalam bahasa Arab dan Hari Raya dalam Bahasa Indonesia. Maka, akan menjadi "Selamat hari raya hari raya Idulfitri."

3. Minal 'aaidin wal faiziin, artinya bukan mohon maaf lahir batin namun jadikan kami dari orang-orang yang kembali suci dan orang-orang yang meraih kemenangan.

Disarikan berbagai sumber, kalimat tersebut merupakan petikan lantunan syair pada masa Andalusia. Andalusia adalah komunitas otonomi Islam Spanyol, yang kini berlokasi di Sevilla.

Kala itu, saat Islam masih berjaya di Andalusia (sekitar abad 7-10 Masehi), ada penyair bernama Shafiyuddin al-Huli membawakan sebuah syair yang mengisahkan dendangan kaum wanita di hari raya. Petikan syairnya itu adalah, "Ja'alna minal'aidina wal faiziina" (Jadikan kami orang-orang yang kembali suci dan orang-orang yang meraih kemenangan).

Dalam bahasa Arab, kata "kembali" asal katanya 'aada, sehingga aaidiin merupakan kata jamak yang artinya orang-orang yang kembali. Atau konteksnya adalah kembali ke kesucian/fitrah setelah sebulan berpuasa.

Sementara kata "menang" dalam bahasa Arab adalah faiz, sehingga faaiziin adalah kata jamak yang artinya orang-orang beruntung.

Nah, sudah jelas kan? Dalam ilmu komunikasi publik berbentuk tulisan, ada hal yang mendasar dan sesuai kaidah ketika diterapkan.

Ke depan, akan dikaji lagi sejumlah contoh kasus penulisan komunikasi publik yang tepat. Semoga bermanfaat.

*) Dr Muhammad Sufyan Abdurrahman, Dosen Digital Public Relations Telkom University

Sumber: 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال