Aceh Tamiang, IMC - Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs. Meurah Budiman, SH, MH Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Aceh yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) secara virtual di aula Bupati, Jum’at (27/1/23).
Permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan berat yang dihadapi Bangsa Indonesia. Keduanya harus ditangani dengan baik untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju tahun 2045.
Dalam pertemuan secara virtual ini, seluruh Kepala Daerah memaparkan berbagai informasi, penanganan dan permasalahan stunting yang ada di daerahnya masing-masing.
Pj Bupati Meurah didampingi Forkopimda menyampaikan Kabupaten Aceh Tamiang dari tahun 2021-2022 mengalami penurunan prevalensi stunting 3,4%. Adapun isu yang menjadi indikator penurunan stunting berupa kemiskinan, integrasi pelayanan kesehatan anak dan ibu, tingkat perubahan perilaku hidup sehat, kepemilikan sarana sanitasi dasar, tingkat asupan gizi seimbang, pemeriksanaan kesehatan catin dan imunisasi dasar lengkap.
Meurah memaparkan, berbagai intervensi telah dilakukan pada kegiatan stunting 2022.
“Pihak kami telah melakukan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan KEK, pemberian suplemen Tablet Tambah Darah (TTD), pemberian makanan bayi dan anak, pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak kurang gizi, tata laksana gizi buruk, pemberian imunisasi serta peningkatan sarana dan prasarana sanitasi”, terangnya.
Berbicara kemiskinan, Meurah menerangkan secara Nasional angka kemiskinan di Aceh Tamiang mengalami penuruan dari angka 10,14% menjadi 9,57%.
“Kemiskinan ekstrem di Aceh Tamiang pada Desil 1 berjumlah 6.895 KK atau 34.856 Jiwa. Beberapa faktor penyebab kemiskinan diantaranya rendahnya pendapatan penduduk, rendahnya kualitas SDM dan meningkatnya harga-harga bahan kebutuhan pokok”, jelasnya menambahkan.
Sementara itu dalam pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengacu kepada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk di sinkronisasikan dengan data yang telah dimiliki.
"Untuk penanganan kemiskinan ekstrem, kita juga sudah mencocokkan data yang kita miliki dengan data P3KE ini sehingga dapat memperkuat data penerima sasaran bantuan sosial," Ucapnya.
Langkah ini pun mendapatkan apresiasi dari Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy. Ia memberikan apresiasi terhadap inovasi dan program yang telah diterapkan oleh Kabupaten/Kota dalam upaya penurunan angka stunting serta penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
"Secara umum kabupaten dan kota sudah dalam track yang benar sebagai wujud upaya kita untuk penghapusan stunting dan kemiskinan ekstrem ini. Selain itu praktik baik yang telah dilakukan Aceh Tamiang dalam mensinkronisasi data harapannya dapat ditiru oleh pemerintah kabupaten/kota lainnya," Kata Muhadjir.
Roadshow daring penggalian progres penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem ini akan berlanjut hingga kab upaten/kota di 34 provinsi.