Peringati World Environmental Day, PKSPL IPB University Lakukan Aksi Tanam Mangrove




Jakarta, IMC
- Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University melakukan aksi penanaman mangrove bersama sejumlah lembaga dan masyarakat di Desa Tanjung, Saronggi, Sumenep, Jawa Timur. Penanaman mangrove dilakukan di Pantai Kasoghi, Desa Tanjung (1/12). Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon, Hari Lingkungan Hidup Sedunia/World Environmental Day dan Hari Nusantara.


”Permasalahan degradasi ekosistem pesisir dan perubahan iklim menjadi perhatian kita semua, yang mana salah satu dampaknya adalah abrasi. Penanaman mangrove dapat menjadi solusi alami mengurangi dampak tersebut,” ujar Dr Fery Kurniawan dari PKSPL IPB University.



Menurut peneliti senior di PKSPL IPB University itu, dari kegiatan pembibitan saja sudah terlihat potensi ekonomi, yaitu bibit hasil semai memiliki nilai jual. Kegiatan rehabilitasi mangrove perlu dilakukan dari pembibitan, penanaman ke area, hingga perawatan dan monitoring.

“Selain itu, perlu pendekatan Social-Ecological Rehabilitation (SER) dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, program yang dilakukan ke depannya mendukung pembangunan berkelanjutan,” pungkas Dr Fery yang juga pengajar di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University.



Sebanyak 60 orang dari berbagai instansi terlibat dalam kegiatan ini. Mereka antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Camat Saronggi, Polsek Saronggi, Koramil Saronggi, Kepala Desa (Kades) Tanjung, Kepala Sekolah dan siswa SMPN 2 Saronggi, SKK Migas, Husky CNOOC Madura Limited (HCML), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Reng Paseser, PKSPL IPB University dan masyarakat sekitar.

Penyerahan bibit mangrove secara simbolis oleh HSE Manager HCML, Rocky Sasabone kepada Kades Tanjung dan PKSPL IPB University. Dalam sambutannya, Rocky Sasabone menyampaikan betapa pentingnya ekosistem mangrove karena dapat mengurangi abrasi pantai dan tempat tinggal bagi kepiting dan udang.

“Fungsi dan peran yang tak kalah penting dari mangrove adalah penyerap karbon. Maka dari itu, begitu pentingnya melestarikan mangrove dengan cara melakukan rehabilitasi pada wilayah yang sudah terdegradasi,” ucapnya.



Dalam kegiatan ini, PKSPL IPB University dan Pokmaswas Reng Paseser bertindak sebagai tim teknis dan pengarah penanaman mangrove. Tim PKSPL IPB University diwakili oleh Budi Prabowo, Robba Fahrisy Darus dan Alin Rahmah Yuliani. Sedangkan perwakilan Pokmaswas Reng Paseser antara lain Fadel Abu Aufa dan Rahman.

“Kegiatan penanaman mangrove ini cukup bermanfaat untuk Desa Tanjung karena sudah banyak terjadi abrasi di pantai kami. Pemerintah Desa Tanjung akan selalu mendukung dan berterimakasih telah memilih desa kami untuk menjadi tempat kegiatan sebaik ini,” ujar Peni Kumalasari, Kades Tanjung.

Sementara, Arif Susanto juga menyampaikan tentang perlunya keberlanjutan program setelah kegiatan menanam ini, seperti ada pelatihan pengolahan mangrove. Ia  juga meminta untuk adanya rumah pembibitan mangrove ke depannya di Desa Tanjung, karena selama ini Kabupaten Sumenep belum memiliki tempat pembibitan mangrove. (*/Rz)


Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال